08 Oktober 2010

TAK ADA YANG MUSTAHIL


Segala sesuatu mungkin. Dan bisa terjadi. Apa yang disebut kemustahilan, jangan lantas membuat kita menyerah pasrah. Masa depan tak mungkin kita pastikan. Sebab, hanya perubahan saja yang pasti. Perubahan yang kadang berlangsung lambat, namun tak jarang terjadi tiba-tiba. Hidup ini layak untuk diperjuangkan. Hidup ini layak untuk dijalani. Dengan penuh kesabaran. Dengan penuh harapan. Dengan penuh semangat. Sebab, segala sesuatu mungkin. Dan bisa terjadi. Perubahan.

Bahkan, jika tak sesuatu pun kita rasakan terjadi. Jika semuanya seakan berlangsung sama saja. Atau bahkan mungkin terasa semakin memburuk. Kita harus percaya. Bahwa selalu ada banyak kemungkinan dalam hidup ini. Baik atau buruk, siapa yang menentukan selain dari pikiran kita sendiri? Semuanya ada di dalam bagaimana cara kita memandang dan meresapkan peristiwa-peristiwa yang kita alami.

Hidup ini indah. Bagaimana dan apa pun yang sedang kita alami sekarang ini, kesukaan dan kedukaan, kegembiraan dan kepedihan, kesenangan dan kesengsaraan, hanya akan berlangsung sekejap saja. Dalam riwayat sejarah yang teramat panjang. Kita hanya sebintik noktah di keluasan alam raya ini. Kita hanya secuil waktu di antara panjangnya riwayat dunia ini. Sejarah telah memberikan pelajaran yang pasti kepada kita, kita semua, bahwa tak ada yang bertahan abadi. Semua ada waktunya. Semua ada tempatnya. Semua mungkin terjadi.

Lihatlah cahaya lilin yang berkelip indah di depan kita. Dia memberikan sinarnya sambil perlahan-lahan melumer lalu lenyap menguap. Lihatlah kembang melati yang mekar indah di taman rumah. Dia membagikan keharumannya kepada dunia untuk kemudian mengering layu dan akhirnya akan gugur ke atas tanah yang basah karena gerimis. Lihatlah ke segala sesuatu yang sedang berlangsung saat ini. Peristiwa demi peristiwa datang dan pergi sambil meninggalkan jejaknya dalam kenangan kemudian lenyap sirna. Maka siapakah kita yang seakan dapat memaku kesedihan kita dengan pasti?

Tak ada yang mustahil. Segala sesuatu mungkin. Bukankah kita pernah mengalami betapa kejadian di masa lampau yang saat itu seakan tak tertahankan kini nampak lucu dan menjadi sumber tawa saat kita memikirkannya kembali? Dunia kita, rasa putus asa kita, keperihan hati kita, semuanya berlangsung hanya di saat kita sedang mengalaminya. Kelak, ya kelak, siapa yang tahu kemungkinan apa yang akan menyusul? Siapa yang bisa memastikan masa depan kita? Hidup memang demikian adanya. Hidup memang demikian adanya.

Maka ketika merasa pahit karena ditinggalkan. Ketika kita merasa putus asa karena ditelantarkan. Ketika kita merasa tak berdaya karena segala sesuatu berjalan tidak sebagaimana yang kita kehendaki. Pandanglah dunia di sekelilingmu. Dan dengarkan musik alam yang mengalun dalam hening pagi. Suara rintik hujan. Angin yang berhembus ringan. Mendung di langit yang kelabu. Apa pun yang terjadi saat ini, kita percaya bahwa sinar surya pasti akan kembali muncul. Jadi, mengapa kita tidak percaya bahwa keperihan kita sekarang akan berganti dengan kebahagiaan kelak di kemudian hari? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kesusahan kita tak punya jalan keluar?

Bahkan, jika pun kita menjalani kehidupan ini dalam suatu rutinitas yang teramat membosankan, berlakulah seperti lilin yang bernyala di tengah kegelapan. Walaupun kita sendiri merasa tidak punya makna apa-apa bagi diri kita sendiri, yakinlah bahwa kita selalu berguna dan akan berguna bagi kehidupan di dunia ini. Tak ada yang sia-sia. Tak ada yang tak berguna. Apapun dan bagaimanapun kita. Keberadaan kita merupakan suatu berkat dan anugerah bagi sesama. Bagi dunia. Bagi alam raya. Sebab untuk itulah kita ada. Untuk itulah kita dilahirkan. Untuk itulah kita memuliakan Sang Pencipta kita. Kita bisa lumer dan menguap dalam waktu, tetapi kita telah memberikan cahaya keindahan kehidupan kita bagi dunia semesta nan luas ini. Kita adalah cahaya itu sendiri. Kita adalah sinar yang menerangi dunia ini. Maka kita pantang untuk putus asa. Kita pantang untuk menyerah. Sebelum kita lumer dan lenyap. Sebelum kita lumer dan lenyap.

Bersyukurlah, karena hidup ini indah. Hidup ini sesungguhnya sangat indah. Indah dengan kemungkinan-kemungkinan yang tak bisa diramalkan. Yang tak pernah kita bayangkan, apalagi saat kita sedang dirundung kemalangan. Sebab kita tahu pasti, bahwa saat badai sedang berlangsung pun, sang surya selalu menunggu saatnya yang tepat untuk muncul kembali. Jika demikian dengan alam raya ini, mengapa tidak demikian dengan kita? Bukankah, walau kita hanya secuil noktah tetapi tetap dan selalu akan merupakan bagian darinya? Segala sesuatu mungkin. Tak ada yang mustahil. Tak ada.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...