21 Januari 2013

MUSIK KEHIDUPAN KITA


Hidup sesungguhnya sebuah musik indah yang diciptakan oleh Tuhan kepada alam semesta yang menakjubkan ini. Dan kita, masing-masing dengan perbedaan yang unik, membuat satu harmoni yang selaras dengan kehendak-Nya. Tanpa perbedaan itu, yang ada hanya suara monoton tanpa makna dan hambar. Maka siapa pun yang ingin membuat satu keseragaman haruslah ditolak walau pun menurut mereka, itulah kehendak Tuhan. Sebab jika memang itu adalah kehendak Tuhan, mengapakah Dia harus menciptakan beragam pemikiran, beragam perasaan, beragam suku, bangsa, agama, kepercayaan, ras dan mahluk? Padahal kita percaya akan ke-Maha-Kuasa-an Tuhan? Jadi jangan takut tetapi percayalah bahwa jika kita merasa bahwa ada perbedaan antara kita dengan yang lain, itu bukan suatu kutukan. Tetapi anugerah. Syukurilah itu.

Maka tak seorang pun dapat memastikan apalagi memaksakan kebenarannya sendiri. Tak seorang pun berhak dan sebab itu merasa wajib menuntut mereka yang berbeda untuk mengikuti kebenaran yang menurutnya sungguh benar. Menuntut keseragaman seakan menciptakan sebuah musik kehidupan baru yang monoton dan sama sekali tak sejalan dengan keberadaan semua mahluk di dunia ini. Sebab bukankah, tanpa aneka nada, tanpa aneka suara, tanpa aneka alat, sebuah musik yang indah takkan tercipta? Dan apa yang indah hanya dapat terjadi dari aneka perbedaan dan ketidak-samaan di antara kita. Dan sesungguhnya, bukan keseragaman yang harus kita perjuangkan melainkan hak masing-masing mahluk untuk berbeda. Untuk itulah kita ada di dunia ini. Untuk itulah kita diciptakan.

Ketidak-adilan terjadi bukan karena perbedaan. Ketidak-adilan terjadi karena mereka yang memaksakan kehendak dan kesenangannya sendiri. Mereka yang merasa lebih pantas atau lebih layak dibandingkan dengan sesama yang lain. Ya, ketidak-adilan terjadi ketika manusia kehilangan tanggung-jawab kepada sesama dan hanya mau hidup dalam lingkup dirinya. Hanya mau hidup dalam lingkup kepercayaannya. Ketidak-adilan terjadi karena manusia tidak mau peduli lagi dengan perbedaan, bukan karena perbedaan itu sendiri. Mereka yang hanya memperjuangkan kekayaan, kekuatan dan kekuasaan bukan demi untuk sesama tetapi dan terutama untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Dibutuhkan kesadaran baru dalam melihat sesama kita. Bukan sebagai beban meliankan sebagai rahmat. Sebagai anugerah untuk lebih mencintai perbedaan demi terciptanya musik kehidupan yang indah. Dan jika itu kita sadari, kita akan menciptakan sebuah musik kehidupan yang menakjubkan. Sungguh menakjubkan.

Demikianlah hidup kita singkat dalam kurun sejarah yang hanya Tuhan mengetahui ujungnya. Jangan sia-siakan hidup yang singkat ini dengan saling membenturkan diri karena soal keyakinan, karena soal pemikiran dan kesenangan kita saja. Kita tak sendirian di dunia ini. Kita atau kelompok atau suku atau ras atau bangsa atau bahkan kepercayaan kita bukanlah pemilik kehidupan. Maka sungguh sia untuk memperjuangkan keyakinan demikian di antara keberagaman yang telah diciptakan Tuhan sendiri. Marilah merenungkan indahnya perbedaan itu. Terang akan kita sadari keberadaannya karena adanya gelap. Dan toh, tak seorang pun mampu mengusir dan meniadakan kegelapan malam selain berharap bahwa pagi akan segera tiba kembali. Karena baik terang maupun gelap adalah ciptaan Tuhan semata. Jadi jika demikian adanya, mengapa kita enggan menerima perbedaan diantara kita sendiri? Mengapa kita merasa wajib menyamakan kebenaran kita kepada sesama yang berbeda keyakinan? Mengapa?

Bukankah justru kita semestinya bersyukur karena adanya perbedaan itu? Sifat-sifat baik akan muncul karena adanya sifat-sifat yang buruk. Perbuatan yang cemerlang akan hadir karena adanya perbuatan yang tercela. Dan bukannya dengan semangat untuk mengenyahkan yang buruk kita hidup tetapi dengan makin memperteguh semangat kebaikan itu. Dengan demikian, hidup kita kan menjadi bermakna kepada Sang Pencipta. Musik kehidupan kita akan beralun dengan indah karena nada-nadanya saling melengkapi dalam perbedaan masing-masing. Dengan saling menerima ketidak-samaan itu, kita mempertegas kebesaran Tuhan. Bahwa karena kehendak-Nya kita berbeda karena itu perbedaan harus kita syukuri. Sebab itulah anugerah-Nya yang terbesar kepada kita. Anugerah yang terbesar bagi kita. Semua.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...