04 Februari 2013

AKU BERMIMPI


Aku bermimpi tentang mereka yang tak pernah kehilangan harapan. Walau saat harapan seakan-akan menghilang. Aku bermimpi tentang cahaya yang selalu menyala. Walau terang seakan-akan telah padam. Aku bermimpi tentang langit biru saat malam paling kelam. Aku bermimpi tentang semangat yang selalu membara saat tak ada sesuatu pun yang tersisa dalam hidup ini. Aku bermimpi tentang kerinduan dalam suasana kemustahilan untuk menemukan. Aku bermimpi.....

Ya! Dalam situasi dimana hidup terasa beku dan seakan tanpa ujung yang menawan, aku tetap mampu untuk bermimpi. Sebab mimpi adalah satu-satunya yang kita miliki. Yang satu-satunya mampu membuat kita tetap hidup dan merasa bahwa ada yang enggan untuk menyerah. Ada yang tak mau tertaklukkan. Kita adalah manusia yang mampu untuk membentuk diri kita sendiri sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dalam situasi apapun, walau hidup seakan-akan tak lagi menunjang keberadaan kita, kita tetap memiliki mimpi. Kita harus memiliki mimpi. Dengan demikian, tak ada sesuatu pun yang mampu membuat kita untuk menyerah.

Sebab hidup adalah perjuangan menempuh waktu yang tak akan mampu kita kuasai. Tetapi waktu tak pernah menguasai kita sepenuhnya selama kita mampu untuk berjalan bersama harapan. Berjalan menempuh kegelapan adalah sebuah pertarungan untuk menemukan cahaya. Dan dengan keyakinan. Dan bersama mimpi itu kita sanggup untuk menghadapi kegelapan yang terkelam sekali pun. Sebab kita tahu bahwa terang akan tiba. Bahwa tak ada jalan yang tak berujung. Bahwa tak ada yang tak pernah akan abadi. Di dunia yang sementara ini. Di dunia yang hanya sementara ini.

Mimpiku adalah semangatku. Semangatku adalah cahayaku. Dalam hati kita yang terdalam, kita tahu bahwa, tak ada yang sia-sia. Tak ada yang tak berguna. Selama kita masih mampu untuk menghayati hidup. Selama kita sadar akan keberadaan kita. Selama kita mau untuk tetap berdiri dengan anggun. Kita tak terkalahkan. Kita takkan takluk terhadap apapun yang menerpa kita. Dunia keberadaan kita hanya sementara. Waktu yang kita jalani ini takkan abadi. Namun keberadaan kita bersamanya selalu punya arti selama kita mampu mengenal diri kita. Selama kita sanggup mengetahui kemampuan kita. Dan walau kita hanya memiliki mimpi sebagai satu-satunya harta yang tak mungkin direnggut oleh kekuasaan-kekuatan-kekayaan apapun juga, kita masih hidup. Kita tetap hidup. Hidup!

Aku bermimpi tentang mereka yang mampu menerima dan menghadapi kenyataan yang sepahit apapun juga tanpa pernah meninggalkan semangatnya untuk berjuang. Sebab hidup sungguh suatu perjuangan dimana banyak hal yang jauh dari kemampuan kita untuk meramalkannya. Dan segala perencanaan kita tentangnya dapat musnah sia-sia begitu saja. Tetapi kita hidup. Dan masih hidup. Oleh sebab itu, kita sadar bahwa, walau malam tak pernah meninggalkan kita, fajar selalu akan tiba. Terang pasti akan datang. Dan bukankah kita sendiri mengalami kenyataan itu? Tak ada yang abadi di dunia ini. Tak ada yang kekal. Kekelaman dan kepahitan pun takkan pernah menetap menjadi diri kita. Selama kita memiliki mimpi, selama kita menolak untuk pasrah, selama kita mau untuk bertarung, kita akan menang. Kita pasti menang.

Aku bermimpi tentang engkau yang ditinggalkan dan disia-siakan. Aku bermimpi tentang dia yang diliputi perasaan pahit dan putus asa. Aku bermimpi tentang siapa saja yang seakan menemukan jalan buntu dalam hidupnya. Mereka yang seakan tak mungkin lagi untuk bangkit berdiri menghadapi hidup ini. Aku bermimpi bahwa semuanya itu akan segera usai. Dan fajar baru akan tiba kembali. Terang akan bersinar lagi. Dan kegelapan akan terusir pergi. Aku bermimpi bahwa semua impian ini akan menjadi nyata jika kita tetap mau berjuang mempertahankan semangat hidup kita. Maka kita pun suatu saat kelak, dapat kembali bangkit dan mengerima hidup ini sebagaimana adanya. Sebagaimana harusnya. Sebagaimana diri kita sendiri.

Maka mari bermimpi di malam yang paling kelam. Dan saksikan betapa indahnya bintang-bintang yang takkan dapat kita lihat dikala siang yang terang benderang. Percayalah bahwa kita layak menjadi bintang jika kita mau untuk mempergunakan segala talenta yang kita miliki untuk dibagikan kepada dunia. Mari bermimpi bahwa kita, walau di sekeliling kita semua seakan terbenam dalam kekelaman yang paling pahit, kita sendiri ternyata adalah sebuah bintang yang bersinar terang walau mungkin kita tidak menyadari sinar yang kita miliki. Terang itu adalah kita sendiri. Bukan pada dunia. Bukan berada diluar kita. Kitalah terang itu. Percayalah! Maka segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Jauh lebih baik.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...