14 Maret 2013

TEKA - TEKI


Kisah hidup sebuah teka-teki. Selalu sebuah teka-teki. Dengan jawaban yang sering tak terduga. Jawaban yang sering tidak rasionil dan bahkan sering tidak masuk akal. Tetapi itulah yang sering terjadi. Seperti saat suatu hari, istri seorang temanku datang bersama anaknya lalu mencurahkan isi hatinya, bahwa sudah sejak setahun lalu dia berpisah dengan temanku itu. Bahwa teman itu telah memiliki wanita lain dan telah hidup bersama wanita itu. Sebuah kejutan karena sebelumnya saya bertemu dengan teman itu, dan sama sekali tidak ada tanda-tanda sedikit pun tentang kemelut dalam rumah tangganya. Seakan-akan semuanya masih berjalan normal dan biasa-biasa saja.

Maka sungguh tepat bahwa kita sering tak mampu melihat manusia apa adanya. Kita tak bisa menebak apa yang tersembunyi di balik senyum dan tawa di wajah seseorang. Dengan apa yang dimilikinya, atau kita anggap dia miliki, dan hidupnya berjalan seakan-akan tanpa masalah dan tanpa cobaan. Hidup selalu mengandung rahasia yang sulit untuk ditebak. Sebuah teka-teki dengan jawaban yang, menurut kita, tidak masuk akal namun itulah yang terjadi. Di balik wajah seseorang, nahkan yang paling akrab sekali pun, selalu tersembunyi gejolak jiwa yang tidak dapat kita selami. Tak dapat kita pahami. Tetapi bukankah kita pun sering mengalami hal yang sama?

Wajah kita memang sering mengenakan topeng yang menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya. Dan memang, itulah kita, manusia-manusia yang sering merasa bahwa apa yang kita lakukan bukanlah sebuah kesalahan walau, sadar atau tidak, kita telah meremukkan semua harapan yang kita miliki. Dan juga harapan keluarga dan mereka yang dekat dengan kita. Sering ada tembok tebal kita bangun hanya untuk hasrat semu kita akan kebahagiaan diri sendiri. Tetapi salahkah kita? Dimanakah letak kesalahan jika kita sendiri beranggapan bahwa apa yang kita lakukan demi kebahagiaan diri kita? Diri kita sendiri.

Tetapi kita sungguh hidup tidak sendirian. Kita tidak pernah sendirian. Sesungguhnya setiap orang saling berkaitan, walau sering tidak kita sadari atau bahkan sering kita merasa sendirian saja. Padahal tidak demikian adanya. Sadar atau tidak, selalu saja ada sesuatu yang terkait dengan keberadaan kita. Dan kenyataan inilah yang perlu kita pahami. Sering atau bahkan selalu, kita harus mengurbankan kesenangan diri demi untuk mereka. Sebab memang, hidup selalu bermakna bahwa kebahagiaan kita hanya bisa ditemukan dalam apa yang telah kita berikan. Apa yang telah kita kurbankan demi orang lain. Bukan hanya pada apa yang akan kita terima saja.

Hidup memang telah menjadi hak kita saat kita lahir. Tetapi hidup pun selalu mengandung kewajiban bagi kita untuk bertanggung-jawab atas segala keputusan yang telah kita ambil. Atas segala perbuatan yang telah kita lakukan. Dan tanggung-jawab bukan hanya demi diri kita namun juga demi orang-orang yang kita sayangi. Atau pernah kita sayangi. Setiap keputusan selalu haruslah selalu kita pertanggung-jawabkan secara pribadi. Kita tidak dapat menghindar atau malah melarikan diri darinya. Sebab kita telah diberi anugerah, maka kita pun harus menjaga segala berkat anugerah itu dengan penuh rasa syukur. Bukan hanya kesal atau sesal. Maka menjalani hidup tidak pernah mudah. Tidak pernah mudah jika kita hanya ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan diri sendiri saja.

Hidup memang penuh dengan teka-teki. Dan jawaban yang kita temui kadang sangat mengejutkan. Dan juga sekaligus menyedihkan. Tetapi siapa yang mampu menjawab teka-teki itu dengan penuh tanggung-jawab dan jika perlu, rela untuk mengurbankan dirinya sendiri demi orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri, akan dapat bersyukur pada anugerah yang diterimanya. Kita ini hanya sekejap berada di dunia. Beberapa saat lagi, kita kan usai dan akan tiba waktunya kita harus mempertanggung-jawabkan segala apa yang telah kita lakukan kepada Sang Pencipta. Pada saat itu, dapatkah kita dengan bangga hati berkata bahwa, dalam hidup yang telah kita jalani, kita telah memberi jauh lebih banyak daripada yang kita terima? Ah, tetapi manusia memang sebuah teka-teki.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...