Ada yang datang
Ada yang pergi
Demikianlah, waktu mengalir dalam hidup kita.
Tanpa terasa, kita kembali berada di ujung tahun. Walau,
apa yang kita sebut tahun dalam angka itu sesungguhnya hanya hasil kesepakatan
bersama saja (bukankah demikian banyak suku bangsa yang memiliki angka waktunya
sendiri-sendiri?). Sebab apakah makna 2015 yang segera akan kita tinggalkan dan
2016 yang selanjutnya akan kita masuki dalam sejarah perjalanan waktu yang
demikian panjang sejak awal keberadaan dunia ini? Sungguh tak berarti apa-apa.
Sama seperti keberadaan kita sendiri di alam semesta yang maha luas ini.
Sungguh, kita ini hanya setitik atom atau malah jauh, jauh lebih kecil dari
itu.
Demikianlah, tahun 2015 akan segera berlalu. Dan tahun
2016 akan segera tiba. Dan sebagian dari kita mungkin menjalaninya dengan
biasa-biasa saja. Sebagian lagi dengan sedikit rasa haru mengenang penuh
nostalgi akan momen-momen indah yang telah terjadi. Tetapi mungkin sebagian
lagi dengan rasa syukur dan berharap agar hari-hari yang penuh kesulitan di
tahun ini akan segera pergi untuk menemui tahun mendatang yang, barangkali,
jauh lebih baik dari tahun ini. Apapun perasaan kita saat meninggalkan tahun
lama untuk memasuki tahun baru mendatang, selalu ada kesadaran bahwa yang baru
pun akan segera usang kembali. Sebab waktu meluncur terus.....
Namun, sebelum meninggalkan yang lama dan menyambut yang
baru, inilah momen yang pas bagi kita untuk merenungkan perjalanan kita
sepanjang tahun ini. Atau bahkan sepanjang kehidupan kita hingga saat ini. Apakah
di penghujung tahun lama ini, kita dapat meninggalkannya dengan senyum
kegembiraan atau hanya dengan senyum kecut atau bahkan senyum yang penuh
kepedihan? Tentu, hanya masing-masing kita saja yang mampu mengetahuinya (walau
terkadang kita bahkan tidak mampu mengenal diri kita sendiri).
Ada yang datang
Ada yang pergi
Sebagaimana layaknya kehidupan ini.
Sebab memang tak ada yang bisa abadi. Tak ada yang kekal
dalam waktu kehidupan kita yang terus mengalir. Tetapi, semoga kita semua masih
mampu untuk berkata: “Hidup ini memang sulit, tetapi harapan selalu ada. Musibah,
bencana dan malapetaka memang selalu dan akan tetap terjadi tetapi hidup masih
berjalan terus. Sebab itu, kita harus belajar untuk menghadapi dan menerimanya
apa adanya. Dan sebagaimana mestinya. Sebagaimana harusnya.”
Dan di ujung tahun 2015 ini, kesadaran itulah yang sangat
kita butuhkan. Untuk tetap percaya pada masa depan, betapapun sulitnya keadaan
kehidupan kita. Untuk tetap yakin bahwa, memang tak ada yang mampu meramalkan
masa depan, tetapi oleh karena itu juga, tak ada kepastian bahwa kesulitan kita
akan tetap atau siapa tahu akan berubah menjadi kegembiraan. Sebuah pepatah
berbunyi: “Saat-saat tergelap dalam malam justru tiba tepat sebelum fajar
menyingsing”. Dan, pepatah lain lagi berbunyi “jika ingin menyaksikan keindahan
pelangi, tunggulah setelah hujan reda”. Maka, marilah kita semua berharap
(tanpa perlu berlebihan) bahwa tahun 2016 akan lebih baik, jauh lebih baik dari
tahun 2015 ini. Bagaimana pun, tak ada yang abadi di dunia ini selain dari
perubahan. Maka berubahlah menjadi insan yang lebih baik. Dengan hati yang
lebih tegar. Dan semangat yang penuh kerelaan dan kesabaran untuk tidak hanya
berkembang demi diri sendiri, tetapi juga dan terutama menjadi lebih berguna
bagi sesama dan semesta.
Mari meninggalkan tahun 2015. Mari menyongsong tahun
2016. Apa yang pergi, biarlah pergi. Apa yang akan datang, masrilah kita sambut
dengan kesadaran bahwa, baik atau buruk, semua pasti punya makna bagi kehidupan
kita. Dan selama kita hidup, kita tetap punya kesempatan untuk berubah menjadi
lebih baik. Tetap punya harapan untuk menjadi lebih berguna. Baik untuk diri
kita sendiri, baik untuk sesama kita semua. Baik untuk alam semesta ini.
SELAMAT TAHUN BARU 2016.
May The Power Be With Us.....
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar