Matahari
dengan malu mulai menampakkan kecemerlangan wajahnya dari baik
dedaunan rimbun depan rumahku. Perlahan kehangatan dan cahayanya
mengusir udara subuh yang dingin dan membuyarkan kabut yang
menyelimuti Anduonohu. Keindahan fajar yang mempesona saat merasakan
tetes embun di rerumputan menyegarkan kulitku. Demikianlah suasana
pagi yang menyapa hidup, selagi kita dapat dan mau merasakan
keindahan alam ini. Nikmati dan resapkanlah betapa setiap hari yang
tak pernah sama mampu membuat kita terpesona, membuat kita mengagumi
betapa indahnya ciptaan Tuhan. Bahkan termasuk kita sendiri. Kita.
Masing-masing dalam seluruh. Seragam dalam keberagaman. Berbeda
tetapi satu.
Sesungguhnya
hidup bergerak sejajar dalam waktu, maju dan maju terus ke depan,
tanpa akhir yang pasti walau masing-masing memiliki ujungnya sendiri.
Maka siapa pun yang saat ini membanggakan kehidupannya, atau
menyesalkan kehidupannya, patutlah belajar dari perubahan-perubahan
yang terjadi setiap saat di sekelilingnya. Perubahan yang terkadang
sangat kecil, tetapi selalu dan selalu terjadi. Setiap detik berlalu
takkan pernah kembali. Setiap detik datang selalu berbeda. Perubahan
dan perubahan, hanya itu yang ada dan terus ada. Hanya perlu kepekaan
agar dapat menikmati indahnya perubahan yang setiap saat terjadi.
Hanya butuh kesadaran untuk memahami dan menyerap keindahan yang
diberikan secara cuma-cuma oleh dunia ini. Dan kita, ya kita semua,
memiliki anugerah itu. Hanya seringkali kita tidak menyadarinya. Atau
seringkali melupakannya karena kepentingan diri jauh lebih diutamakan
daripada keindahan semesta. Sayang, sungguh sayang.....
Kita semua
hidup di dalam pergulatan menjalani kenyataan yang ada sehari-hari.
Tetapi kita semua juga hidup bersama keinginan, ambisi, hasrat dan
gairah untuk apa dan bagaimana keinginan kita dapat diraih.
Seringkali tanpa menyadari bahwa perjalanan hidup kita sejajar dengan
perjalanan hidup sesama, bahkan perjalanan peristiwa lingkungan dan
alam semesta. Sebab pikiran kita telah menciptakan semesta lain yang
kadang demikian melelapkan kesadaran kita pada dunia ini. Tetapi
bukankah hidup ini sesungguhnya tidak akan pernah terlepas dari apa
yang ada di sekeliling kita? Bahwa kita semua saling terkait, saling
terikat satu sama lain dalam perjalanan melewati waktu dan ruang yang
demikian tak mungkin diprediksi? Dan di atas segalanya, bukankah kita
hanya secuil debu di luasan semesta raya yang belum atau takkan mampu
kita ukur? Hanya setitik noktah dalam garis panjang sang waktu yang
belum atau tidak dapat kita pastikan ujungnya?
Matahari
mulai menampakkan cahaya dan kehangatannya kepada kehidupan di atas
bumi yang biru kecil ini. Matahari yang tak pernah memilih kepada
siapa dia memberikan cahaya dan kehangatannya. Matahari yang demikian
gemilang di langit biru dan hadir setiap saat dalam waktu yang
seharusnya, walau kadang awan mendung menutupi wajahnya. Semuanya
indah. Semuanya punya guna. Semuanya tidak sia-sia. Hanya terkadang
kita lupa atau mungkin juga malas untuk menyapanya. Hanya terkadang
kita lebih suka bersembunyi di ruang sempit kamar kita yang sunyi,
gelap dan tenggelam hanya untuk diri kita sendiri. Tetapi siapakah
kita ini? Kita tidak sendirian. Kita tidak pernah sendirian. Tidak
pernah sendirian. Marilah menyapa kehidupan yang indah ini dengan
melupakan sejenak segala kepentingan diri, segala hasrat dan
keinginan kita, segala ambisi dan cita-cita kita. Sambutlah kehadiran
pagi sama seperti kita sambut kehadiran malam. Hidup ini indah.
Sungguh indah. Nikmatilah.....
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar