30 April 2009

NYANYIKAN SEBUAH LAGU UNTUKKU

Aku tak dikehendaki hadir di dunia ini. Tak dikehendaki. Tetapi aku ada sekarang. Aku ada dan hidup. Apakah ini ada artinya buatku? Mengapa aku harus ada dan hidup jika aku tak dikehendaki? Bukankah keberadaanku hanyalah suatu kesia-siaan belaka? Aku tak dikehendaki ada. Dan aku tak berkehendak ada. Tetapi toh aku ada di sini. Sekarang. Saat ini. Apakah itu ada artinya? Adakah arti keberadaanku ini? Bukankah segala sesuatu adalah sia-sia saja. Bukankah, baik aku ada atau tidak, tak sesuatu pun yang mampu menghentikan perjalanan sang waktu? Tak ada yang mampu.

Langit menyimpan banyak misteri. Hidup menyembunyikan banyak rahasia. Dan tak seorang pun, ya tak seorang pun mampu untuk menguaknya. Keberadaan kita adalah suatu misteri. Teka-teki yang tersembunyi dan harus kita cari jawabannya. Kita harus mencarinya sendiri. Dalam keberadaan kita. Dalam sepi kita. Namun tak ada yang sia-sia di dunia ini. Apa yang nampak sia-sia, hanya berarti bahwa kita belum menemukan jawabannya. Ya, hidup ini suatu perjalanan yang tak bisa diramalkan. Apa yang akan terjadi setahun di depan, sebulan di depan, bahkan se menit di depan, takkan dapat kita ketahui dengan pasti. Sebelum kita mengalaminya. Sebelum kita menghadapinya. Sendiri.

Maka daripada hanya menyesali diri. Daripada hanya berpikir tentang betapa sia-sianya hidup ini, bukankah lebih mengasyikkan jika kita hidup bersamanya? Kita ada dan telah ada. Kita hadir dan telah hadir. Tak satu pun yang dapat menghentikan daya hidup kita. Tak satu pun, bahkan oleh kita sendiri. Maka jika kita merasa kecewa, tersia-siakan, dan merasa tak bermakna sama sekali, sejarah dan waktu tetap akan berjalan dengan sendirinya. Maka mengapa kita tidak melangkah bersamanya? Mengapa kita harus lari dan menghindar darinya? Mengapa?

Ah, nyanyikanlah sebuah lagu untukku. Sebuah lagu yang indah dengan syair-syair yang bermakna. Akan kunikmati keindahannya. Akan kuserap maknanya. Walau aku tak dikehendaki, aku telah hadir di sini, sekarang dan saat ini. Aku telah ada. Maka aku takkan menangisi hidupku. Aku takkan menyesali keberadaanku. Aku akan menikmati aluman nada-nada indah lagu kehidupanku. Segala sesuatu ada waktunya. Segala sesuatu akan berawal dan kelak akan berakhir. Aku ada dan telah ada. Dan tak pernah suatu kesia-siaan keberadaan ini. Takkan pernah.

Siapa pun kita. Dimana pun kita. Bagaimana pun keadaan yang kita alami. Marilah membiarkan hidup kita mengalir lepas. Kita ada. Kita hidup. Dan apa yang sedang kita rasakan saat ini, semuanya tergantung pada apa yang kita pikirkan. Hati kita. Jiwa kita. Diri kita. Adalah milik kita. Sendiri. Tak seorang pun yang bisa menguasainya. Tak seorang pun yang mampu mengikatnya. Semuanya tergantung pada apa yang ada dalam pikiran kita. Hanya pada pikiran kita. Sebab hidup ini takkan pernah sia-sia. Takkan pernah sia-sia. Selama kita tidak berpikir bahwa hidup ini adalah suatu kesia-siaan saja. Mari nyanyikan sebuah lagu untukku. Saat fajar menyingsing. Saat senja menyongsong. Kita ada. Kita hidup. Kita nikmati apa yang telah ada. Tak perlu sesali segala apa yang telah terjadi. Tak perlu tangisi segala apa yang sedang berlangsung. Hidup ini baik. Ya, baik. Sebaik apa yang ada di dalam pikiran kita. Dalam pikiran kita. Itu saja, teman. Itu saja, temanku.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...