08 Oktober 2010

DIA YANG HILANG TAK TERLUPAKAN


Dia baik. Dimanakah dia? Terkadang kita mendengarkan pernyataan dan pertanyaan demikian tentang seseorang yang kita ingat kembali. Setelah lama tak berjumpa. Setelah lama kita tenggelam dalam kesibukan untuk hidup. Demi hidup. Orang-orang datang dan pergi, melintas sekejap lalu terlupakan dalam waktu. Kenangan mendadak atas seorang manusia yang pernah kita kenal di masa lampau bisa tiba-tiba muncul, entah karena apa. Dan memang, manusia selalu dikenang dan akan tetap disimpan dalam memori kita untuk suatu saat dapat tiba-tiba bangkit dalam ingatan kita.

Seperti itulah kita semua. Setiap kehidupan pasti tersimpan dalam kehidupan lain. Sesungguhnya kita selalu terhubung dalam suatu tali rasa yang sering terlupakan untuk mendadak, suatu saat, dapat timbul kembali dengan penuh kerinduan untuk berjumpa. Untuk bertemu dan mengadakan suatu reuni yang, walau singkat waktunya, namun akan membawa suatu rasa lega dalam hati kita semua. Bahwa ternyata kita tetap ada. Bahwa kita, dengan kehidupan yang mungkin morat marit dengan kegagalan kita atau sukses dengan keberhasilan kita, tetap nyata dalam hidup sesama kita. Dalam ingatan sahabat dan saudara kita.

Maka kita tidaklah sendirian menghadapi dan menjalani hidup ini. Kita tidak pernah sendirian. Kita semua pasti mengalami dan menjalani hidup yang berbeda walau mungkin serupa dalam profesi, dalam pengalaman sehari-hari. Hidup berlangsung sebagaimana adanya dia berjalan. Tergantung kepada keputusan-keputusan yang telah kita ambil. Tergantung pada pemikiran-pemikiran kita terhadap segala apa yang telah kita alami. Suka dan duka yang kita rasakan, yang kita alami, pada hakekatnya akan berbeda dalam dalam pandangan masing-masing orang, namun kita tak pernah sendirian menjalaninya. Kita memang tidak sendirian.

Kenang, kenanglah mereka yang pernah melintas dalam ingatan kita. Ini bukan suatu romantisme yang hampa dan sia-sia, tetapi menjadi suatu penyadaran bagi kita sendiri. Bahwa bukan hanya kita yang menderita atau bersukaria. Bukan hanya kita yang merasa pahit karena kegagalan atau merasa bangga karena kesuksesan. Sesungguhnya kita semua sama, sejalan dan seiring dalam perjalanan hidup di dunia ini. Apa yang kita temukan dalam perjalanan panjang menempuh waktu kehidupan kita mungkin tak sama, bahkan mungkin bertolak belakang dengan temuan orang lain. Namun, kita semua sadar. Kita semua hidup. Kita semua berjalan menuju ke suatu titik dimana kelak kita berujung sama. Kepastian itulah yang selayaknya membuat kita sadar bahwa kita tidak sendirian. Tak pernah sendirian. Dia yang telah hilang takkan pernah terlupakan. Takkan terlupakan. Selamanya.

Kita semua tergantung pada waktu. Waktu yang singkat. Teramat singkat. Dalam perjalanan sejarah kehidupan jagat raya. Maka apa gunanya kita menghabiskan waktu kita dengan sia-sia? Apa untungnya kita menyudutkan diri kita dalam kesendirian dan menganggap bahwa hanya kita dan kita saja yang hidup di dunia nyata ini? Bahwa hanya kita dan kita saja yang mengalami derita atau kebanggaan terbesar? Siapakah kita jika bukan hanya setitik debu di tengah luasnya alam raya ini? Segala yang kita lakukan akan tersia-sia jika kita hanya mau menyendiri sambil memikirkan derita maupun menikmati kesenangan kita saja. Sebab tak ada derita yang terdalam. Tak ada kebanggaan yang terbesar. Tanpa perbandingan dengan sesama kita. Tanpa orang lain, kita hanya mahluk yang tak berguna. Sama sekali tak berarti.

Dia baik. Dimanakah dia? Semoga pertanyaan demikian tiba-tiba melintas di kenangan para sahabat kita. Pada orang-orang yang pernah kita temui dalam perjalanan kehidupan kita. Dan utamanya pada diri kita sendiri. Sebab itu menhadarkan kita semua. Bahwa kita tidak sendiri. Kita tidak pernah sendirian. Hiduplah dengan keindahan itu, maka keberadaan kita tak akan sia-sia. Dia yang hilang tak pernah akan terlupakan. Sayangilah hidupmu dan sayangilah sesama. Maka semua akan baik adanya. Akan baik adanya. Selalu.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...