13 Oktober 2010

DULU DAN KINI

Dulu lain. Lingkungan masih sepi. Kini segalanya berubah. Semua serba hiruk pikuk. Tetapi kian ramai suasana sekarang, kian terasing pula rasanya kehidupan ini. Entah mengapa. Kita tak tahu, apakah perubahan yang telah terjadi menjadi semakin baik dan menyenangkan ataukah malah sebaliknya. Memang, masa kini menawarkan kemudahan dan keserba-praktisan, tetapi rasanya kian sedikit waktu yang dapat kita sisihkan untuk merenung dan memikirkan kehidupan ini. Kian cepat segala sesuatu yang dapat kita lakukan, kian terasa pula bahwa ada yang hilang dalam kehidupan yang bergegas ini.

Jika ada yang beranggapan bahwa membandingkan masa dulu dan kini, hanya ada dalam pikiran orang-orang yang telah berumur, orang-orang yang telah panjang menjalani sang waktu, itu memang benar. Bukankah mereka yang telah berjalan jauh juga telah melihat banyak hal yang telah terjadi? Peristiwa-peristiwa yang takkan mungkin terulang kembali. Perubahan-perubahan yang terus berlangsung. Dan kelak, jika kita sadar, mereka yang saat ini berpikir bahwa orang-orang tua hidup dalam kenangan mereka saja, pasti akan mengalami hal yang sama. Kehidupan berubah. Waktu melintas. Dan tak seorang pun mampu menghentikannya. Tak seorang pun.

Dulu dan kini menjadi tak terbatas dalam pemikiran seluruh insan hidup yang telah, sedang dan akan menikmati perjalanan sang waktu. Tetapi satu hal pasti, kita semua mengalami perubahan itu dengan pemikiran dan kenangan kita masing-masing. Sebab itu, memperbandingkan waktu yang telah silam dan waktu yang sementara berlangsung adalah sesuatu yang sah dalam setiap mahluk yang mau merenungi perjalanan hidupnya. Di saat-saat tertentu, kenangan membuat hidup ini menjadi indah dan mempertegas jejak-jejak kita sendiri. Kita hidup, kita mengalami, kita berubah dan karena itu kita ada. Ada.

Dulu lain. Dan memang lain. Rasanya ada sesuatu yang hilang. Ada keterasingan saat kita mengenang masa lalu yang telah lewat. Toh, kita tak mampu dan adalah mustahil untuk membalik waktu ke belakang. Yang dapat kita lakukan hanya mengenang apa yang telah terjadi sambil menikmati apa yang sedang berlangsung sekarang. Dan, baik atau buruk, semuanya tergantung pada bagaimana kita memandang makna perubahan itu. Penemuan-penemuan baru telah, sedang dan akan terus terjadi. Dan tak seorang pun mampu menghentikannya. Tak seorang pun, selama kita tetap berpikir dan terus berkarya untuk mengubah kehidupan ini.

Dan inilah kita. Dulu dan kini, berbeda tetapi tetap sama. Kita diubah. Kita berubah. Kita harus dapat menikmati perubahan itu dengan penuh kesadaran. Bahwa apa yang terjadi saat ini, kelak pun akan menjadi kenangan bagi mereka yang baru memulai perjalanan kehidupannya sendiri. Kita mungkin ditinggalkan oleh waktu, namun kita jangan meninggalkan waktu. Sebab, sejarah ditulis oleh masing-masing kita, dengan segala riwayat dan pengalaman kita sendiri-sendiri. Sendiri-sendiri. Tak ada yang salah dengan perubahan yang sedang berlangsung saat ini. Sebab waktu melaju terus. Melaju terus.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...