Kulihat unggun di punggung bukit
Nyala di malam tak berbintang
Kulihat caya samar mengusir kelam
Mendaki ke puncak menuju harap
Memanggul beban dalam kembara
Semata berbekal semangat hati
Kita adalah mahluk tak terpatahkan
Jatuh berkali bangkit berkali
Ini tanganku, mana tanganmu, raih aku
Pada akhirnya kita toh sama raib
Dan saat bunga-bunga ditebarkan atas makam
Unggun telah kita nyalakan di puncak sana
Kaki-kaki kita yang kecil
Tak henti melangkah naik
Jalan masih panjang, masih teramat panjang
Kitalah laron yang berterbangan di malam sepi
Mencari cahaya mencari harapan mencari asa
Tapak-tapak kita terjejak dalam bisu malam
Tak ada kata mundur tak ada kata takluk
Menuju unggun di punggung bukit
Saat memasuki malam tanpa bintang
Lalu saat bertemu nyala yang berkobar
Kita masuki dia, kita lebur bersamanya
Sebab kitalah juga unggun yang tak pernah padam
Perjalanan yang kita tempuh ini terbatas
Tiba di titik akhir, saat usia menguras saat
Kita songsong keabadian bersama DIA
Sebab kita dan DIA adalah SATU
Sebab kita dan DIA adalah SATU
Sebab kita dan DIA adalah SATU
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar