04 Januari 2010

2010

Sampai dimanakah perjalanan waktu ini akan kita tempuh? Tahun datang dan pergi. Peristiwa mengalir silih berganti. Suka dan duka. Harapan dan kekecewaan. Ah, pergantian kalender sering tak menyentuh waktu yang nyata. Lewat melintas begitu saja. Dan mungkin, di ujung pergantian itu, kita bersuka ria, melepas hasrat dan mencoba untuk melupakan segala kegagalan, kekecewaan dan kehampaan kita untuk nanti akan menjumpai kenyataan yang sama di tahun yang baru. Siapakah kita, selain dari setetes air di samudera kehidupan yang tak berbatas ini?

Lihatlah! Langit dipenuhi percikan cahaya kembang api. Dan rembulan yang sedang purnama, malu-malu bersembunyi di balik awan tipis, seakan malu cahayanya dapat meredupkan kegembiraan manusia. Dan hiruk pikuk kota Kendari yang sayup-sayup bergema seakan meneriakkan harapan tetapi juga kegamangan kita menghadapi masa depan. Dan hidup, ah hidup. Dia selalu menyimpan harapan. Dalam tiap insan yang berharap dalam ketak-pastian menghadapi kemungkinan yang tak teramalkan di hari esok. Siapakah kita, selain dari sedetik saat di lintasan perjalanan waktu yang telah dan akan berjalan abad ke abad?

Sampai dimanakah perjalanan waktu ini akan kita susuri? Demikianlah, malam itu, di kota Kendari, aku merenungkan perjalanan kehidupan ini. Ada keraguan. Ada kehampaan. Tetapi ada pula harapan yang sayup-sayup terbit dalam relung hati kita. Dan ada banyak kemungkinan yang akan terjadi. Hidup memang memiliki banyak pertanyaan yang sering tak mampu kita temukan jawabannya. Selain dari menjalaninya. Selain dari menjalani dan mengalaminya sendiri. Dan bagaikan percikan cahaya kembang api di langit yang sebagian tertutup mendung tetapi tak mampu menyembunyikan cahaya malu-malu dari rembulan yang sedang purnama, hidup kita serupa pula dengannya. Kita ada hanya untuk sejenak, tetapi kita sanggup untuk mengisinya dengan satu keindahan cahaya yang demikian mempesona.

Maka saat memasuki lembaran baru sang waktu, saat kita menanggalkan kalender yang telah usang dengan yang baru, dan satu niat untuk mengisi lembaran hidup kita dengan harapan baru, kita bisa saling tersenyum. Detik selalu meninggalkan kita, namun selama kita masih memiliki yang baru, kita masih ada dan tetap memiliki harapan untuk bersinar walau hanya untuk sejenak. Sebab memang demikianlah hidup ini. Memang demikianlah. Selalu ada harapan yang mungkin tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Siapakah yang dapat mengatakan bahwa dia tahu dengan satu kepastian akan apa yang akan ada di hari esok? Siapakah?

Kita adalah pemilik kehidupan ini. Sekarang. Saat ini. Dan itu adalah milik kita yang paling berharga. Waktu yang kita miliki bukan hanya satu mimpi, tetapi satu anugerah yang harus kita kenali, harus kita isi bukan dengan kesia-siaan dan perasaan tanpa daya. Selalu ada harapan. Selalu ada hari esok. Selama kita hidup. Selama kita mampu untuk menikmatinya. Apa yang telah terjadi di hari kemarin biarkan berlalu. Apa yang akan kita hadapi di hari esok penuh dengan kemungkinan. Namun berharaplah bahwa tak ada yang sia-sia untuk dijalani. Tak ada yang sia-sia. Langit malam memerah seakan hujan akan turun. Tetapi dia tak juga turun. Dan bulan purnama menampakkan kecemerlangannya dengan penuh seri. Dan semua itu masih memiliki kita. Dan kita pun memilikinya. Kita dimiliki dan memiliki. Kita.

Lewatlah tahun 2009. Memasuki tahun 2010. Langkah-langkah kita, walau bergema sepi dan sendirian di ujung malam, tak pernah terasa asing dimana pun kita berada. Dunia meluas dengan hamparan langit yang tak berbatas. Dan langit kota menebarkan lanskap yang demikian tak terduga dan penuh dengan kemungkinan dan harapan yang mengharap untuk diraih. Mengharap untuk diraih. Dari kitalah segala upaya itu berawal. Dari kitalah yang harus memulai segala sesuatunya. Kita adalah harapan bagi kehidupan kita sendiri. Hingga akhir tiba. Hingga akhir tiba.

Kendari, 31 Desember 2009 – 1 Januari 2010


 

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...