01 Februari 2008

HARAPAN ADALAH MASA DEPAN KITA

Apakah yang sedang kau harapkan saat ini? Adakah seseorang, atau sesuatu, yang sedang kau nantikan? Hidup memang dan harus merupakan suatu penantian akan harapan di masa depan. Kita harus bersyukur karena adanya pengharapan itu. Bukankah, Yesus pun bersedia mengurbankan diriNya di atas kayu salib karena pengharapan itu? Ya, karena pengharapan bahwa pengurbanan diriNya akan menyelamatkan kita semua. Demikian pula selayaknya kita berbuat demi pengharapan akan keselamatan kita. Pengharapan pada masa depan yang membahagiakan.

Maka derita saat ini hanyalah sebuah drama kehidupan yang singkat. Singkat, apabila kita jalani dengan segenap keyakinan bahwa apa yang sedang kita alami saat ini, kelak, akan berujung ke masa depan yang pasti. Dalam perlindunganNya, kita harus yakin untuk tetap melangkah maju. Jangan menghindar atau melarikan diri. Jangan menyerah atau memasrahkan diri dengan tidak berbuat apapun. Tetapi hadapilah hidupmu dengan tabah sambil mengatur penyelesaian atas segala apa yang terjadi. Ya, segala sesuatu yang terjadi pada diri kita sungguh tergantung hanya pada pikiran dan tindakan kita semata. Dan dengan berpasrah diri padaNya, setiap keputusan yang kita laksanakan merupakan tanggung jawab kita menuju cahaya harapan hari esok. Sebab Dia mencintai penggunaan talenta-talenta kita. Dia mencintai insan-insan yang berpijak pada kenyataan. Insan-insan yang tidak lari menghindar dan mengubur talentanya. Insan-insan yang pantang berputus asa dalam kehidupannya.

Bahkan apabila kita telah melakukan perbuatan-perbuatan yang salah, Tuhan tahu segala kelemahan manusiawi kita. Karena itu, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." seruNya (Luk 23:34). Ya, kita dalam segala kelemahan diri harus berani untuk berbuat sesuatu. Untuk tidak berhenti berharap. Untuk tidak berhenti mengubah diri kita lalu duduk bermenung menyesali segala yang telah terjadi. Sebab kebenaran hanya datang dari Dia. Kebenaran yang sering tak terpikirkan oleh kita.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN (Yes 55:8) dan banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. (Ams 19:21).

Adakah yang sedang kau harapkan saat ini? Apakah pengharapanmu sedang mengalami cobaan sehingga rasanya mustahil lagi untuk diraih? Percayalah bahwa tak ada yang mustahil jika Dia memang menginginkan hal itu terjadi. Dan sesungguhnyalah, bukan urusan kita untuk memastikan apa yang akan kita hasilkan kelak. Bukan, bukan urusan kita. Yang dapat kita laksanakan saat ini hanya dengan berbuat dan berharap. Berbuat dan berharap sambil berdoa kepadaNya agar apa yang telah dirancangNya dapat terlaksana tanpa membebani diri kita dengan segala kekecewaan dan rasa putus asa itu. Sebab, mampukah kita mengubah apa yang telah dirancangNya?

Harapan adalah masa depan kita semua. Ya, pada harapan saja kita percaya dan yakin bahwa segala sesuatu yang sedang kita alami saat ini bukanlah suatu kesia-siaan. Harapan bahwa Tuhan akan memberi kita jalan untuk menjalani segala keputusan kita. Harapan bahwa Tuhan akan selalu melindungi kita. Harapan bahwa Tuhan tetap akan mengampuni dan menyelamatkan kita dari segala kegagalan yang tak kita ketahui atau sadari. Untuk itulah Dia terpaku di salib. Untuk itulah Dia wafat di salib. Agar kelak kita sebagai sahabat-sahabatNya dapat bangkit bersamaNya dalam kemuliaan Paskah. Itulah harapan terindah yang diberikanNya kepada kita semua. Itulah masa depan kita kelak. Suatu kehidupan abadi di surga bersamaNya.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...