14 Desember 2008

PERTENGAHAN DESEMBER 2009

Hujan turun dengan derasnya. Angin berderu memukul daun jendelaku. Aku melihat ke luar. Ke jalanan yang dipenuhi genangan air. Pertengahan bulan desember saat ini. Dan langit di atas berwarna kelabu tertutup mendung pekat. Hatiku terasa sunyi. Tak ada suara lain selain deru angin dan deraian air hujan. Malam belum lagi tiba, namun gelap telah datang. Tak ada seorang pun yang melintas lewat. Dan aku merasa waktu berjalan lambat sekali. Amat lambat.

Hidup kadang-kadang terasa tanpa arti. Peristiwa datang dan pergi, tanpa menyisakan satu kenangan yang bisa tertanam dalam hati. Dan kita terus menerus menjalani rutinitasnya tanpa tahu dimana ujung dari semuanya ini. Sebab kita tak mampu megubah diri. Kita tak mampu mengubah nasib. Tak ada kegembiraan. Tak ada kesedihan. Semua berjalan biasa-biasa saja. Semua berlangsung secara normal. Normal namun tak normal. Sebab kita tahu bahwa, hidup harus punya arti. Hidup, harus punya sentakan-sentakan yang mengandung kejutan. Walau kadang menyedihkan, itu lebih baik daripada semua berlangsung datar dan biasa-biasa saja. Kita butuh itu.

Malam belum lagi tiba. Namun cuaca telah demikian gelap di luar. Udara yang cukup dingin menggigilkan tubuhku. Tubuh yang mulai menua ini. Dengan semangat yang mulai memudar pula. Siapakah aku? Mengapa aku mesti hadir di sini? Mengapa aku mesti merasakan sepi yang sedemikian menikam jiwa ini? Tidakkah setiap orang terkadang larut dalam mimpi-mimpinya, tenggelam dalam harapan-harapannya, terkucil dari ambisi-ambisinya? Waktu lewat amat lambat. Hujan masih juga turun. Deras. Deras sekali.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...