12 September 2012

FANA


Buat Deo
Setiap bayi lahir bersama pesan bahwa Tuhan belum putus asa pada manusia
(Burung-Burung Liar, 77 – Rabindranath Tagore)

Bunga-bunga indah pada akhirnya akan layu, gugur, membusuk lalu menyatu dengan tanah. Demikianlah betapa sementaranya hidup ini. Namun, ketidak-abadian tidak berarti bahwa semuanya sia-sia saja. Betapa pun juga, walau hanya sesaat yang singkat, dia telah memberikan keindahan dan keharumannya kepada dunia. Dan dunia pun tak pernah sama jika dia tak pernah hadir. Setiap keberadaan selalu membawa berita bahwa hidup itu ada. Dan indah. Dan tak pernah sia-sia.

Maka kelak, bilamana hidupmu terasa berat, percayalah bahwa kita tidak sendirian. Tidak pernah sendirian. Manusia harus bergulat dengan dirinya sendiri untuk meraih pemahaman tentang makna keberadaannya di dunia. Kita memang sendirian dalam menghadapi pergulatan itu, tetapi karena setiap orang mengalami hal yang sama, maka kita tidak boleh menganggap bahwa hanya kita sendiri yang berbeban. Tuhan menciptakan keberadaan kita bukan untuk pasrah dan menyerah pada kesulitan-kesulitan. Dia menciptakan kita untuk berjuang menghadapi dan menerima kesulitan itu sebagai sebuah berkah bagi kehidupan.

Keberadaan kita sendiri menyiratkan bahwa Tuhan tak pernah putus asa dalam membuat kita ada. Dan karena Dia tak pernah bosan kepada kita, mengapa kita harus menyerah serta ingin melarikan diri dari kesulitan kita? Memang, kita bukanlah Tuhan sendiri, tetapi kita harus ingat bahwa Dia memberikan kita untuk dunia sebagai berkah, dan karena itu kita mempunyai kewajiban sekaligus kesempatan untuk membagikan berkah yang telah kita terima kepada dunia.

Demikianlah, setiap kelahiran selalu bermakna bahwa Tuhan percaya kepada kita yang diciptakan-Nya dan sebab itu, kita haruslah menjaga kepercayaan itu sebagai suatu tanggung jawab kepada-Nya. Tanggung jawab untuk tidak mudah menyerah kepada kesulitan yang harus kita hadapi. Tanggung jawab untuk membagikan diri kita kepada dunia, bukan sekedar untuk kedamaian kita saja, tetapi terlebih-lebih untuk kedamaian bagi seluruh alam semesta. Dan percayalah, dunia ini ada karena kita ada. Tanpa keberadaan kita, maka dunia ini pun tak akan ada. Kita berarti dan selalu berarti dalam kehidupan dunia.

Bunga-bunga yang indah itu pada akhirnya memang akan layu, lapuk, gugur dan kemudian membusuk serta menyatu kembali dengan bumi. Tetapi baik saat mekar maupun saat dia kembali ke bumi, dia selalu akan membagikan berkah keberadaannya bagi alam semesta yang hidup. Dengan membagikan keindahan dan keharumannya. Dengan menjadi humus yang menyuburkan kehidupan baru. Jadi percayalah bahwa tidak ada kehidupan yang sia-sia. Tidak ada kehidupan yang tak bermanfaat. Kehidupan, secara keseluruhan, adalah hadiah terindah Tuhan bagi kita. Kita semua.

Maka apapun kelak yang akan kita alami, apapun kelak yang menjadi kesusahan kita, saat tersisihkan, saat terabaikan, saat diperlakukan tak adil, saat tak berdaya karena situasi dan kondisi yang tak mau dan tak mampu mendukung kita, percayalah bahwa kita selalu bisa bangkit selama kita mau untuk berjuang. Selama kita tidak enggan untuk berpikir dan mempergunakan segala talenta yang kita miliki. Ya, kita lahir bukannya dengan tangan hampa, sebab kita memiliki diri, pikiran dan hidup kita sendiri. Dan selama kita tidak kehilangan kepercayaan kepada diri kita sendiri, dunia pasti akan memberikan kepercayaannya kepada kita. Hiduplah bersama keyakinan itu, anakku. Hiduplah bersama keyakinan itu.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...