Kabut
dan secercah cahaya mengiris langit. Matahari samar mengintip seakan
malu untuk mengusir dingin. Ada sesuatu yang terasa namun asing.
Kehidupan menyimpan banyak teka-teki. Dan sering kita memasukinya
dengan tanpa memahami apa dan mengapa. Pengalaman keseharian lewat
dan lewat begitu saja. Dan kita terhimpit senyap, mengalirkan hidup
ini, kemana waktu membawa. Ada ketak-sadaran. Kenyataan melintas
bagai mimpi. Dan kita tenggelam dalamnya. Lelap dalamnya.
Hidup
terasa memanjang. Tak berujung. Dan kita mulai enggan untuk bertanya.
Kita enggan untuk mencari. Kita enggan untuk memahami. Kita
mengambang tak tentu arah. Bagaikan embun yang sebentar hinggap untuk
hilang menguap begitu saja. Langkah-langkah kita bersuara sendirian
dalam hening. Namun hidup bagaikan nasib tetesan embun yang berusia
singkat. Sangat singkat. Saat sang surya terbit, menguaplah dia,
melebur dalam udara yang tak nampak. Tetapi ada. Ada.
Sesungguhnya
kesadaran kita menyembunyikan banyak hal yang terkadang tak kita
harapkan. Menyimpan banyak teka-teki yang terkadang tak kita pahami.
Sebuah hidup. Sebuah misteri. Tetapi juga sebuah kenyataan. Walau
sering tersimpan dalam kabut tebal. Kita menyimpan segala
ketak-pahaman kita, segala ketak-berdayaan kita, segala rahasia kita,
dalam sukma yang tak terjangkau dunia, bahkan tak terjangkau oleh
diri kita sendiri.
Tetapi
begitulah hidup. Dia ada. Dia dijalani. Dia kelak akan ditinggalkan.
Dalam hening, kita semua seperti embun yang mengendap, lemah tak
berdaya namun indah. Menunggu sang surya terbit. Menunggu saatnya
kembali menyatu ke udara lepas. Semesta yang luas ini. Betapa tak
terpermaikan. Betapa tak terucapkan. Elusan angin yang lembut
mengelus pipimu. Suara air yang sayup mengalir. Udara dingin yang
menyentuh kulitmu. Lembut. Indah. Nyaman. Dan itulah hidup. Inilah
hidup.
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar