25 Juli 2013

PILIHAN

Setiap hari, bahkan setiap saat, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita tempuh. Saat terbangun, kita dapat memilih untuk kemudian melanjutkan tidur atau bangkit dan memulai kegiatan kita. Saat bekerja, kita dapat memilih untuk melakukannya secara biasa ataukah melakukannya dengan sepenuh diri. Dan apa dan bagaimana pun keadaan dan situasi kita saat ini, selalu bersumber dari pilihan yang telah kita putuskan lalu kita laksanakan. Hidup, sesungguhnya, hanya sesederhana itu....

Tetapi apa yang kita alami saat ini akan menentukan apakah pilihan yang telah kita buat sebagai sesuatu yang benar atau malah suatu kesalahan. Atau mungkin tidak kedua-duanya. Maka sampai di titik tertentu, kita dapat mulai merenungkan, apakah setelah pilihan itu kita jalani maka hidup kita menjadi lebih baik? Atau lebih buruk? Atau sama saja? Apakah perubahan yang kita inginkan membuat kita lebih berbahagia? Atau mungkin malah makin menyulitkan kita? Atau sama saja seperti saat kita belum mengambil pilihan itu.

Hidup adalah pilihan. Setiap saat. Setiap kesempatan yang tiba, dalam keterbatasan manusiawi kita, selalu ada kemungkinan dimana kita harus memilih dengan sadar. Maka apapun hasil yang akan kita raih setelah pilihan tersebut kita laksanakan, harus diikuti dengan tanggung jawab pula. Dan tak seorang pun bisa mengelak atau mengabaikan akibat dari pilihan hidupnya. Mereka yang mencoba mengelak tanggung-jawabnya sesungguhnya tidak layak untuk berbangga hati. Tidak pantas untuk mengatakan bahwa dia berhasil menjalani kehidupannya.

Manusia lahir dengan jiwa yang bebas. Tetapi kebebasan itu dibatasi oleh tanggung-jawab pribadi dimana dia sendiri yang akan menentukan apa yang akan dialaminya. Bukan orang lain. Sebab, nilai derita dan nilai bahagia tidak mungkin dapat dirasakan persis sama antara satu individu dengan individu lainnya. Perasaan demikian kompleks dan subyektip sehingga nyaris mustahil untuk dapat menjadi hakim atas perasaan dan pemikiran orang lain. Sedekat apapun kita. Pemaksaan hanya berarti bahwa kita membuat orang lain menderita tanpa membuat kita sendiri berbahagia. Pilihan. Setiap orang harus dapat memilih hidupnya sendiri. Masing-masing.

Maka apapun yang telah, sedang dan akan kita alami, semuanya berawal dari pilihan atas kesempatan yang ada, yang telah kita renungkan, rencanakan dan lakukan. Dan apapun hasilnya kelak, entah kita berbahagia entah tidak, kita harus memenuhi tanggung-jawab kita pada kenyataan yang telah terjadi. Sebab di ujung tiap kehidupan, akan selalu menunggu Sang Kebenaran Abadi yang kelak akan menjadi berkat atau musibah abadi bagi jiwa kita. Masukilah hidup ini dengan pilihan yang sesungguhnya: menuju kepada-NYA atau meninggalkan DIA. Kitalah sang penentunya. Kita masing-masing. Orang per orang. Dan tak perlu dipaksakan.


Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...