Setiap pagi, atau
petang, mungkin kita duduk sambil membaca atau menonton berita. Dan
kita mungkin merasa gundah karena judul-judul berita yang dipenuhi
dengan musibah, kekerasan, kejahatan atau kepiluan nasib manusia. Dan
tentu saja, sesekali masih ada topik yang membuat kita gembira tetapi
umumnya tidak. Apakah kehidupan ini hanya penuh dengan kesedihan?
Apakah dunia ini hanya berisi peristiwa yang membuat kita galau?
Tidakkah setiap hari, selain dari judul-judul yang membuat kita
gundah itu, hanya sebuah kisah yang sangat terbatas dari milyaran
kejadian di dunia ini? Tetapi kemudian menjadi topik utama karena itu
sudah menjadi pilihan media untu menuliskan atau menyiarkannya di
halaman awal?
Saya terkadang tidak tahu atau tidak
memahami pilihan yang menjadikan sebuah berita sebagai fokus utama.
Tetapi yang saya sadari ialah ini, bahwa ada banyak bahkan teramat
banyak kejadian yang tidak terberitakan namun sungguh sebuah
kenyataan tentang perjuangan manusia dalam menghadapi dan menerima
hidup ini apa adanya. Kejadian yang luput dari perhatian hanya karena
yang melakukannya hanyalah orang-orang sederhana yang tak terkenal,
dan karena itu tak dirasakan penting untuk diberitakan. Tetapi
kejadian itulah sesungguhnya yang mendukung kehidupan dunia ini.
Tentang pengorbanan sederhana seorang ayah atau ibu, untuk menghidupi
keluarganya, tentang pertolongan sederhana seorang manusia untuk
menolong sesamanya, tentang pekerjaan sederhana seseorang untuk
menghidupi orang lain sekaligus untuk dirinya sendiri. Mereka hidup.
Dan nyata.
Maka terkadang aku merasa betapa
berita-berita yang setiap hari kita baca sesungguhnya sangat
menyesatkan kita. Sekaligus menyesakkan karena seakan-akan hidup ini
dipenuhi dengan tragedi. Mungkin atau bahkan pasti bahwa tragedi
terjadi, tetapi sebuah tragedi selalu hanya satu bagian kecil –
sangat kecil – dari lautan kehidupan yang berjalan normal dan
biasa-biasa saja. Lautan kehidupan yang mungkin tidak menarik untuk
diberitakan karena kita semua adalah pelakunya dan kita semua adalah
tokoh yang tak ingin atau tak sadar bahwa apa yang telah kita lakukan
sesungguhnya telah membawa banyak berkat kebaikan bagi dunia
keseluruhan. Dan dalam ketidak-sadaran itulah, kita semua melupakan
apa yang telah kita perbuat dan karena itu sering merasa sedih
membaca atau menonton berita-berita yang menghebohkan pemikiran kita.
Setiap media memang selalu membawa
pemikirannya sendiri tentang sebuah kejadian. Tetapi sadarkah kita
bahwa kita sesungguhnya juga adalah sebuah media, sekaligus pelaku
langsung, yang dapat dan patut untuk memberitakan perbuatan-perbuatan
yang baik dan berarti bagi kehidupan? Sadarkah kita bahwa kita dapat
berbuat jauh lebih berharga dengan tidak hanya larut dalam perasaan
ketika mengetahui sebuah bencana, musibah atau kekerasan yang terjadi
tetapi dapat mengubah semua itu menjadi lebih baik dengan berbuat
sesuatu bagi sesama kita? Dan walau kita tidak dikenal dan tidak akan
pernah dikenal, itu bukanlah masalah. Sesungguhnya kita ada dan telah
ada untuk kehidupan ini. Kita adalah lautan kebaikan yang karena
banyaknya sehingga bukan lagi suatu hal yang perlu untuk diberitakan.
Demikianlah, setiap saat kita membaca
berita yang membuat kita gundah, sedih atau mungkin kecewa terhadap
hidup, percayalah pula bahwa sesungguhnya di balik segala kabar itu,
kita semua dapat dan patut untuk secara tak terberitakan berbuat
sesuatu yang punya arti. Walau kita tidak menjadi orang penting yang
layak dijadikan topik pemberitakan, kita selalu penting dalam hidup
kita sendiri. Janganlah kecewa dan putus asa. Jangan pula merasa
tidak berguna. Tetapi hidup dan berbuatlah sesuatu sehingga kita
dapat menjadi terang dan garam bagi dunia. Sungguh banyak hal yang
dapat kita kerjakan bahkan di saat kita merasa sama sekali tak mampu
berbuat apa-apa. Sesimpul senyum pada dunia saja akan menjadikan kita
menjadi berkat bagi orang lain. Dan menjadi berkat bagi sesama adalah
sebuah topik utama yang jauh lebih berarti dari pada judul-judul
besar di media apapun. Dan lihat, setiap hari berapa banyakkah senyum
yang telah kita saksikan sendiri? Mari menjadi bagian dari itu. Dan
kita pun akan membuat kehidupan ini lebih bermakna. Sungguh jauh
lebih indah. Percayalah!
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar