10 November 2008

DERITAMU SUNYI

Hujan mengiris kota

Kota mengiris hidup

Suara-suara memanggil

Mimpi-mimpi terjual

Di bawah lampu jalan

Di bawah lampu jalan

    

Langit merah di atas

Tanah merah di bawah

Kaki-kaki merangkak

Lorong-lorong sepi

Di dalam hati sunyi

Di dalam hati sunyi


 

Katakan padaku katakan

Duka memberati bahu

Melangkah 'nembus kelam

Sendirian mencari hidup

Bawa sunyinya sendiri

Bawa dukanya sendiri


 

Tangis hujan lebur

Menetes ke lebuh

Satu dalam jiwa

Teriakkan satu kata

Satu kata teriakkan

Pedih!


 

Hujan mengiris kota

Kota mengiris hidup

Menetes tangis

Menetes tangis

Dari duka terbuka

Dari sepi menikam


 

Pantulan lampu jalan

Wajah-wajah kosong

Suara-suara memanggil

Tawa-tawa dipaksa

Sunyi. Duka. Tawa

Dimanakah Dia?


 

Dimanakah Dia?

Adakah Dia dalam hujan?

Adakah Dia dalam duka?

Adakah Dia dalam sepi?

Adakah Dia dalam tangis?

Hujan mengiris hidup


 

Tetesan-tetesan air

Hujan dan airmata

Melebur dalam isak

Jangan bicara padaku

Jangan bicara padaku

Hanya hampa semata


 

Hanya hampa semata

Hujan mengiris kota

Kota mengiris hidup

Di bawah lampu jalan

Di dalam hati sunyi

Dia bilang cinta


 

Dia bilang cinta

Padaku menggulir duka

Dengan perut perih

Kucari hidup dalam malam

Cinta dan kebohongan

Kebohongan dan cinta

Semuanya masuk akal


 

Inikah yang kau cari?

Ambil dan dapatkan

Demi hidupku sehari

Ambil dan dapatkan

Demi hidup anakku

Ambil dan dapatkan

Demi hidup kesayanganku

Semuanya masuk akal

Cinta dan kebohongan


 

Pedih hati mengenangNya

Tak datangkah Dia?

Mengapa diam saja?

Mengapa diam saja?

Sendirian terbelit utang

Hutang terlahir hidup

Hujan mengiris hidup

Hidup mengiris hati

Dia diam saja


 

Dia diam saja

Engkau diam saja

Mereka diam saja

Sambil menudingkan tangan

Sambil mencibir kepadaku

Airmata dan hujan

Bersatu dalam hidupmu

Bersatu dalam hidupmu


 

Sepi. Sepinya. Sendiri

Di bawah lampu jalan

Tak ada kata

Tak ada suara

Hanya tangis

Hanya tangis

Dalam tawa riang

Dalam tawa riang


 

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...