03 November 2008

JL. BUMI 21, MAKASSAR

Angin perlahan mewujud
Dalam mendung dan gerimis
Tangis
Tercecer di atas jalan berlumpur
Tangis
Terbaur bersama genangan air hitam
Tangis
Aku tahu. Saatnya tiba. Bahwa
Angin perlahan mewujud
Lewat waktu
Lalu

Lebuh sepi. Tanpa mimpi
Gerimis. Hampa
Mengalir waktu ke selokan bau
Dan kata. Dan kata
Tertutup mendung
Terbawa mengalir bersama
Hening

Bercakap pada alam aku
bertanya padamu
Langit
Mendung
Kaukah aku?
Akukah kau?
Kaukah kau?
Akukah aku?
Tapi sepi
Datang. Menendang mimpi-mimpi
bertanya padaku
Jiwa
Rasa
Siapakah kau?
Siapakah aku?
Siapakah kita?
Siapakah?

Angin perlahan mewujud
Menunggu datangnya senja
Sepi dan dingin menikam jantung
Duka
Larut dalam hidup tanpa saat
Duka
Sisa kata melarung tangis
Duka
Saatnya tiba. Aku tahu. Bahwa
Angin perlahan mewujud
Lewat waktu
Lalu

Tiada kata
Lebuh sepi
Tiada mimpi
Tangis dan duka
Bercakap pada alam aku
bertanya padamu
Dimanakah diri?
Mengapa hidup?
Harus ada
Tanpa tiada

Genangan air mengalir
Ke selokan bau
Hitam mengalir tak kemana
Sosok diam adalah aku
Disini
Terbenam
Dalam waktu
Terbenam dalam waktu
Dan sepi
Datang
Menikam
Dalam jiwa
Menikam dalam jiwa

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...