Maka hidup
semua berawal dari kepercayaan. Percaya kepada harapan masa depan
yang lebih baik. Percaya kepada Sang Pencipta yang telah memberikan
kepada kita kesempatan untuk menikmati semesta yang menakjubkan ini.
Kepada bahwa kita semua berada disini memiliki kesempatan untuk
melakukan yang terbaik agar kelak dapat menemukan-Nya. Hidup yang
tidak berlandasan pada kepercayaan adalah hidup yang sia-sia.
Mustahil kita menemukan sesuatu tanpa dasar kepercayaan, tanpa usaha
karena kepercayaan itu.
Renungan ini
saya tulis untuk seseorang yang berkata bahwa dirinya tidak percaya
kepada Sang Pencipta karena dia tidak pernah menemukan-Nya. Tidakkah
seseorang harus percaya kepada sesuatu sebelum mampu untuk
menemukannya? Thomas Alfa Edison
percaya pada lampu pijar sehingga dia berusaha dan akhirnya dapat
menemukannya (1879). Wilbur dan
Orville Wright percaya pada
pesawat udara sehingga mereka berusaha dan akhirnya dapat membuatnya
(1903). Para penemu hebat, selalu percaya akan temuannya, bahkan jauh
sebelum dia berhasil mewujudkannya. Demikianlah, semuanya selalu
diawali dengan kepercayaan penuh sehingga kita dapat pula berusaha
penuh dengan hasil yang penuh pula.
Jadi
bagaimana kita dapat menemukan Sang Pencipta jika kita sendiri tak
percaya akan Dia? Mengapa kita selalu menginginkan suatu mujizat,
suatu penampakan tiba-tiba, suatu yang mendadak dapat kita lihat,
rasa dan percayai tanpa kita sendiri mau untuk berusaha mencarinya?
Mengapa kita begitu enggan untuk berusaha, menyukai sesuatu yang
instan, yang serba langsung ada tanpa perlu bersusah payah bergulat
untuk meraihnya? Bukankah kita semua harus meminta, mengetuk dan
mencari agar semua yang kita percayai dapat terwujud?
Tetapi, jika
pun kita tetap mau menemukan bukti keberadaan-Nya, sesungguhnya
sederhana saja. Lihatlah pada diri sendiri. Rasakanlah hidupmu.
Pandanglah ke alam sekelilingmu. Dan pikirkanlah ini. Mengapa semua
itu ada jika Dia tidak ada? Mengapa semua itu dapat kita lihat, dapat
kita dengar, dapat kita rasakan, dapat kita nikmati dalam hidup yang
nyata ini? Tak pernahkah kita memikirkan semua itu dengan dalam untuk
menemukan satu pemahaman tentang mengapa dan bagaimana kita ada
sekarang?
Pada mulanya
adalah kepercayaan. Kepercayaan hadir bersama hidup kita dan
dengannya kita berusaha untuk mencari agar kelak dapat menemukan Dia
yang telah menciptakan kita semua. Hidup kita sendiri merupakan tanda
keberadaan-Nya dan karena keberadaan kita, keberadaan-Nya takkan bisa
diragukan lagi. Sesederhana itu. Maka percaya, cari dan temukanlah
Dia untuk membuat hidupmu bermakna. Sekarang. Selamanya.
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar