Setiap wajah
menyimpan kegembiraan dan kegundahannya sendiri. Setiap wajah selalu
menyembunyikan rahasia yang tak mungkin diungkapkan, seberapa dalam
pun pengetahuan kita tentangnya. Sebab setiap wajah adalah unik dan
tak mungkin disamakan satu dengan yang lain. Siapa yang merasa dapat
menebak apa yang ada di balik sebuah wajah selalu harus siap dengan
kekecewaan karena ternyata dia sama sekali tak mampu memahami dan
bahkan mungkin tak dapat menerima kenyataan yang sesungguhnya.
Hidup
seseorang adalah sebuah pengalaman yang hanya bisa diungkapkan oleh
yang mengalami. Sementara manusia menciptakan pengetahuan untuk
mencoba memahami apa dan mengapa, ternyata sering dia terkecoh bahkan
oleh dirinya sendiri. Siapakah yang dapat mengatakan dengan pasti
bahwa dia tahu siapa dirinya? Siapakah yang mampu dengan yakin
mengatakan bahwa dia memahami cara berpikirnya sendiri? Siapakah yang
bisa dengan kepercayaan penuh berteriak bahwa dia sadar akan
kesadarannya sendiri?
Hidup adalah
sebuah rahasia yang coba kita ungkapkan tetapi ternyata kita sering
gagal mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Karena setiap wajah,
yang setiap saat menyapa kita – bahkan wajah kita sendiri yang
terpampang dalam cermin – ternyata adalah topeng yang selalu
menyembunyikan rahasia terdalam hati kita. Rahasia yang bahkan sering
kita sendiri tak menyadarinya. Maka cobalah untuk jujur pada apa yang
ada, pada apa yang kita pikir dan rasakan, pada apa yang kita
inginkan dan kita alami sendiri. Cobalah untuk jujur pada diri
sendiri dan menanggalkan segala kemunafikan teori dan kalimat-kalimat
indah yang kadang hanya indah dalam kata tetapi sesungguhnya tak
bermakna apa-apa.
Setiap wajah
menyimpan banyak kemungkinan yang tak dapat disatu-maknakan. Tak
dapat diseragamkan. Bahkan tak tak mungkin disimpulkan dalam satu
teori, sepelik apapun teori yang dapat kita ciptakan. Di balik tiap
wajah yang ada hanyalah rahasia, sebuah selubung kabut tak tembus
pandang, tentang keragu-raguan dan kekhawatiran, tentang kesepian dan
ketakutan, tentang sesuatu yang seakan ingin digenggam terus namun
ternyata lepas. Wajah-wajah kita semua sungguh adalah sebuah topeng
yang tak terselami. Tak terselami....
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar