05 November 2013

ANAK. ANGAN. ANGIN

Apa yang melintas dalam angan seorang anak? Dan bergerak bagai angin yang melintasi padang kehidupan yang baru dikenalnya? Adakah perasaan takjub yang berhembus memasuki pikirannya? Berhembus, kadang lembut kadang kencang, menembusi segala yang dapat dilihatnya? Dan berusaha untuk meraih apa saja yang membuatnya heran? Tidakkah segala sesuatu terasa baru dan menyegarkan? Sesegar elusan angin di pipi kala udara yang hangat memeluk raga? Siapa yang dapat mengenali pikiran yang mendarat di wajah mungil itu?

Hanya seorang anak yang dapat memandang dunia yang nampak di sekelilingnya sebagai sesuatu yang baru dan karena itu selalu mencoba untuk tahu dan mengenalnya. Dia berusaha untuk menyentuh segala sesuatu, bermain dengan apa saja yang dapat diraihnya, memegang, melempar, mencoret dan tidak peduli apakah yang benda yang dimainkannya itu akan rusak atau tidak. Karena baginya, bagus atau rusak, selalu menarik untuk dimainkan. Baginya, keberadaan sesuatu itu sendiri adalah sebuah permainan yang menyenangkan. Selalu menyenangkan.

Maka ketika kita mencoba untuk memahami gerak anak-anak itu, kita yang tahu, sering tak menyadari ketak-tahuan seorang anak. Kita yang sudah mengenal sering tak sadar akan ketakjuban seorang anak yang baru mencoba untuk memahami. Bagi kita, hidup adalah kenyataan, tetapi bagi anak-anak itu hidup adalah rasa heran yang selalu ingin dicoba dan dimainkannya dengan apa yang dapat dibuatnya. Anak-anak berlari, melompat, berguling, di tanah yang bagi kita mungkin nampak kotor dan berdebu, tetapi apakah arti kotor dan debu itu baginya selain dari sebuah ladang permainan untuk bergerak yang baru saja dapat dilakukannya dengan tubuhnya yang kecil itu?

Anak-anak. Angan yang selalu bertiup bagai angin di padang pengetahuan. Tak berbatas. Dunia bebas yang baru dikecapnya. Dan ingin dikenal dan dipahaminya. Pikiran yang bermain dengan lincah, tubuh yang bergerak dengan leluasa, kebebasan alam pemikiran dan perasaan yang sedang dicoba untuk dinikmatinya sendiri. Kehidupan baru. Setiap saat. Setiap waktu. Rasa heran itulah yang membuat anak-anak mencoba apa saja, walau sering nampak berbahaya bagi orang-orang dewasa yang sudah tahu, sudah kenal dan paham, karena itu membatasi hidupnya dengan kesadaran yang sempit. Tetapi tidak sadar bahwa anak-anak selalu memiliki dunia imajinasinya sendiri. Kebebasannya sendiri.

Apa yang melintas dalam angan seorang anak adalah angin yang berhembus, kadang lembut kadang kencang, dan bebas pergi kemana saja dia ingini. Baginya, barat-timur-utara-selatan, adalah sesuatu yang asing karena dunia ini nampak di matanya sebagai alam yang lapang dan seakan tanpa batas. Dan ketika kita mencoba untuk memahami anak-anak itu, sadarilah bahwa apa yang nampak biasa bagi kita, selalu terasa luar biasa bagi mereka. Apa yang tidak bisa bagi kita, selalu bisa bagi mereka. Sebuah dunia serba mungkin, dimana kita selalu harus belajar untuk tahu, untuk mengerti, untuk dinikmati. Apa adanya. Bagaimana adanya. Dapatkah kita menghentikan hembusan angin itu? Dan haruskah? Tidak bisakah kita ikut bergerak dengan angan mereka, dan sambil menjaga tangannya agar tidak terjatuh dan terluka, kita ikut bersama mereka menuju ke dunia yang menakjubkan ini?


Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...