14 November 2013

PEWARTAAN BARU

Waktu berkembang dan dunia pun ikut berkembang. Segala kebiasaan, tradisi dan budaya bergerak mengikuti segala perubahan yang terjadi. Penemuan baru di zaman sekarang ini tak bisa dihentikan selama pemikiran manusia bergerak terus, melaju mengikuti semua pembaruan yang telah terjadi. Maka cara pewartaan pun tidak lagi hanya terpatok pada gaya lama yang terbatas, tetapi juga harus mengikuti segala perubahan yang terjadi.

Di masa silam, para pewarta terpilih berkelana menembus terra inconigta, ke wilayah-wilayah yang asing dan tak dikenal, dengan segala upaya yang kadang sampai mengurbankan diri sendiri, kini setiap orang dapat menjadi pewarta hanya dengan duduk di depan layar monitor atau bahkan hanya dengan memakai handphone atau gadget lainnya sambil berkelana ke seluruh dunia yang terjangkau oleh jaringan internet. Sebuah dunia yang disebut maya tetapi sekaligus nyata karena sedemikian banyak yang terlibat di dalamnya secara real-time.

Dengan segala perkembangan dan perubahan yang sedang berlangsung saat ini, kini kita semua, khususnya yang menjadi pewarta, dituntut untuk menguasai cara-cara baru tersebut. Kita tidak bisa hanya terpaku pada cara-cara lama yang hanya berpusat di seputaran kita saja tetapi juga harus mampu untuk menjangkau secara luas ke seluruh jagat yang dapat mendengarkan dan mengenal kita. Jadi kita dituntut untuk menguasai cara pewartaan baru tersebut. Bukan lagi hanya dengan tenaga, keringat dan airmata tetapi dan terutama dengan pemikiran dan penguasaan tehnologi. Dengan belajar untuk memahami dan menguasai segala perkembangan dan perubahan zaman.

Maka sangat diharapkan setiap keuskupan, paroki bahkan hingga stasi dan rukun dapat mempunyai dan membuat satu jaring tersendiri yang menyatu di internet sebagai satu bentuk pewartaan baru untuk membentuk opini, komunikasi hingga pengajaran yang punya pengaruh kepada dunia yang luas. Segala kemajuan tehnologi di jaman ini telah memungkinkan kita untuk melakukan hal itu. Tinggal apakah kita mau untuk belajar menguasainya atau tidak.


Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...