31 Desember 2007

RENUNGAN DI TAHUN YANG BARU

I know everything but myself (Francois De Montcorbier Villon)


 

    Dapatkah kita mengenali sesuatu tanpa mengenali diri sendiri lebih dahulu? Dapatkah kita mengejar sesuatu tanpa mengetahui kemampuan kita sendiri? Mengapa kita senang menyusun rencana yang besar di hari depan tapi tidak menyelesaikan persoalan-persoalan di hari ini? Atau mengapa kita hanya meributkan tetek bengek sekarang tetapi melupakan tujuan di hari nanti? Mengapa kita senang melihat dan membicarakan kuman di seberang lautan tetapi enggan dan buta terhadap gajah di pelupuk mata sendiri? Untuk apakah kita merisaukan hal yang belum tentu terjadi? Mengapakah kita mesti khawatir akan kehidupan masa sekarang? Untuk apakah segala keributan-keributan itu? Untuk apakah kita hidup? Siapakah diri kita sesungguhnya? Dan apa yang sesungguhnya kita ingini dalam hidup ini? Apakah artinya segala hasrat, ambisi dan nafsu kita jika hidup yang damai kita angankan tidak tercapai?

    Barangkali sekaranglah saatnya kita meninjau diri sendiri. Menerobos masuk ke lubuk sanubari sendiri. Menjelajahi pedalaman pemikiran kita. Kita kumpulkan segala keping kenangan atas hari-hari yang telah kita lewati, menatanya dan mencoba untuk memahami lukisan pengalaman itu. Serta dari cermin diri masa lalu itu kita memulai kembali memperbaharui hidup kita. Langkah demi langkah. Kita mesti menjadi lilin dan menyala menerangi kegelapan dunia.

    "Bagaimana aku bisa menjadi lilin sedang untuk menyala saja tak sanggup?" Demikian tulis sebuah SMS yang kuterima. Saya pikir bukannya kita tidak sanggup untuk menyala tetapi kita sudah enggan untuk menyala. Janganlah menangis untuk perbuatan orang lain karena mungkin orang itu malah menertawai kita dengan rasa senang tetapi menangislah karena kebodohan kita. Dalam hidup tidak semestinya kita selalu mengalah demi rasa aman. Bagaimanapun kebenaran mesti juga ditegakkan walau untuk itu kita harus bertarung. Dan jika memang kita harus melawan, berjuanglah dengan jujur. Dengan demikian, kalah atau menang bukanlah masalah. Yang penting kita telah berupaya.

    Hidup akan berlanjut terus. The show must go on. Apapun yang terjadi. Maka untuk apakah segala kepalsuan dan kepura-puraan yang kita jalani hanya agar hidup nampak baik? Nampak aman? Bukankah semuanya hanya membuat kita menjadi tertekan, kacau serta membuat penderitaan bertambah. Marilah kita semua bertanggung-jawab atas apa yang telah dan akan kita lakukan dengan memperhatikan kemampuan kita sendiri. Mari, janganlah hidup dalam dunia mimpi saja tetapi berjuanglah dalam dunia nyata. Hidup itu kenyataan yang berlangsung. Dan angan-angan kita simpan sejenak untuk nanti dipergunakan saat kita perlu beristirahat dari segala kekacauan dunia ini. Yang penting kita jujur terhadap diri sendiri. Jujur terhadap orang lain. Jujur terhadap Tuhan. Itu saja.

A. Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...