Jangan lagi menangis, sayangku
Jangan lagi menangis
Kala malam berkabut muram
Lampu kota berpendaran indah
Cahaya duniawi duka surgawi
Menyatu dalam semangat
Terhentak dalam bias rahmat
Sungguh perih sungguh pahit
Terasa Tuhan lelap dalamnya
Jangan lagi menangis, sayangku
Jangan lagi menangis
Karena para ahli kitab dan kata
Bertengkar sambil tertawa ria
Malaikat beterbangan bisu
Di tengah desing mesiu dan bom
Jasad-jasad yang bergelimpangan
Telah berjuang atas namaNYA
Yang memandang dengan kasih
Jangan lagi menangis, sayangku
Jangan lagi menangis
Kala kemunafikan berseliweran
Dan menyandang popor kebencian
Dan dendam
Dengan keras menantang dunia
Atas nama kebenaran Ilahi
Kita mesti tersenyum, sayangku
Kita mesti tersenyum
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar