23 November 2009

PERTANYAAN-PERTANYAAN HIDUP

Kehidupan ini kita lalui dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang sering tak memiliki jawaban. Mengapa kita harus ada? Mengapa kita ada di sini, dan bukan di sana? Mengapa kita harus melakukan ini dan bukan itu? Mengapa kita harus mengalami kejadian ini dan bukan itu? Mengapa kita hanya memiliki ini dan bukan itu? Seringkali kita memimpikan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang kita sadari, jauh dari kenyataan yang ada sekarang. Dan mimpi-mimpi kita lalu berkembang menjadi kekecewaan, sakit hati, cemburu dan kemarahan. Pemikiran ini demikian mengganggu kehidupan kita, membuat hati kita menjadi rusuh, membuat jiwa kita menjadi guncang, dan menjadikan sikap kita menjadi goyah. Dan siap membuat kita berbuat apa saja, ya apa saja, demi untuk mencapai apa yang kita hasratkan. Siapakah kita?

Apakah memang kita harus menjadikan hidup kita sama dengan yang kita inginkan? Apakah memang kita wajib untuk mewujudkan segala sesuatu yang kita hasratkan? Apakah memang kita mesti menjawab segala pertanyaan dalam hidup kita? Jika demikian, betapa peliknya hidup yang kita jalani ini. Betapa sulitnya. Sebab hidup selalu mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang mengusik keberadaan kita sekarang, saat ini. Tetapi sering tanpa kita sadari, hidup berjalan terus, dengan atau tanpa pertanyaan kita, hidup melaju ke depan bersama sang waktu. Dan jika kita hanya berpatokan pada segala hasrat dan ambisi kita, yang kita temukan sering hanya kekesalan dan kekecewaan. Sakit hati dan putus asa. Dan kita hanya sanggup berdiri sendirian, berdiri tanpa bergerak, ditinggalkan oleh perubahan yang terus menerus berlangsung.

Memang, kita selalu membutuhkan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk menuntun arah kita ke tujuan yang kita inginkan. Tetapi sejarah mengajarkan, bahwa tak hanya ada satu jalan menuju titik yang kita inginkan. Banyak jalan ke Roma, kata sebuah pepatah lama. Dan jika kita hanya berdiri tertegun di jalan yang ternyata buntu, tanpa mampu untuk berbalik arah mencari jalan lain yang ada, kita tak akan mampu menerobos dan memecahkan kesulitan kita saat ini. Nyatanya, hidup selalu harus kita jalani dengan kesiapan untuk menerima perubahan. Dan terkadang, berbalik mundur bukan berarti kegagalan, namun menjadi suatu upaya lain untuk mencari kebenaran yang kita inginkan. Apa sebabnya kita jarang mau untuk berputar arah, tetapi lebih menyukai berdiri di depan kebuntuan ini sambil terus menerus menyesalinya?

Kehidupan selalu memiliki banyak pertanyaan. Namun tak ada jawaban yang abadi di dunia ini. Jawaban yang kita temukan hanya berupa kebenaran sesaat yang sesuai dengan waktu yang kita miliki. Maka yang dapat kita lakukan hanyalah dengan bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan kepada kita untuk hidup. Untuk ada. Disini. Sekarang. Bersyukurlah untuk segala apa yang telah kita miliki. Bersyukurlah karena kita berada di sini. Bersyukurlah karena kita mampu melakukan apa yang ingin kita lakukan. Bersyukurlah atas segala sesuatu yang kita alami. Baik atau buruk, itu urusan Sang Pemilik Kehidupan. Kita tak pantas mempertanyakan kehendak-Nya. Kita hanya pantas untuk melakukan, untuk berbuat, untuk meraih segala apa yang ada, yang sesuai dengan kemampuan kita. Sesuai dengan talenta kita. Sesuai dengan keputusan kita. Yang kelak akan kita pertanggung-jawabkan kepada-Nya. Jadi mengapa kita harus kecewa, sakit hati lalu menjadi apatis dan putus asa? Jalani hidupmu saat ini dengan tanpa kekhawatiran. Tanpa ketakutan. Tanpa kekesalan dan kekecewaan. Apa pun yang kita alami, jalanilah dengan tulus. Terimalah dengan tabah. Dan serahkanlah pertanggung-jawabanmu kelak kepada Sang Pencipta, bukan kepada dunia. Bukan kepada dunia ini. Mari tersenyum bersamaku. Mari.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...