04 April 2008

BUMI

1

Debu berkepul di bumi tandus

Membekas dalam kemarau panjang

Keringat tak lagi punya daya

Dan kami yang lewat terpesona

: Betapa Sepinya


 

Lubuk sungai gersang

Pepohonan merangas

Langit tandus

: Ini Aku, marilah

Seru tetesan-tetesan air

Yang mengap naik ke udara kering

Ibu bumi perih meremas dada

    Anakku, Anakku

    Air susuku telah ludes

    Tak mampu lagi

    Kupuasi dahagamu


 

2

Ilalang terbakar sepanjang pematang

Pematang merangas sepanjang jalan

Jalan membara sepanjang surya

Debu mengepul

Asap mengambang

Deru mobil melintas

Bagai impian lepas. Tak terkejar

Kering memunahkan asa

Berlarian anak-anak dusun

Kaki-kaki kecil

Tanpa akhir


 

3

Jalan membentang di depan

Lurus tanpa ujung lanskap

Bebayang sayup embun mengawang

Fatamorgana dalam nasib

Tak seriang lukisan di pigura

Yang tergantung di ruang tamu

Pak Saudagar

Bumi adalah kakek tua kelaparan

Tetap memanggul hidup

Di bawah nyala api


 

4

Debu berkepul di bumi tandus

Tak berawal. Tak berakhir

Nasib memikul dirinya sendiri

Dan kita. Demi Kemestian

Melukis bumi yang subur

Dan yang gersang

Kita simpan di balik pigura

Seakan rayap yang tak pantas

Ada


 

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...