Apa sesungguhnya
yang ingin kita cari dan ingin kita dapatkan di dalam hidup kita?
Mengapa kadang terasa bahwa kita salah dan merasa tidak layak berada
dalam situasi dan kondisi kita sekarang? Mengapa kadang kita merasa
sangat kecewa karena tidak mampu untuk mengembangkan dan tidak
berdaya untuk melakukan hal-hal yang berguna sesuai dengan kemampuan
diri kita? Apa sesungguhnya yang kita harapkan dalam hidup ini?
Memang, kadang ada banyak pertanyaan
yang sangat mengusik jiwa kita. Saat keadaan yang kita hadapi sama
sekali tak mampu kita terima. Tetapi juga tak mampu kita tolak. Dan,
walau akal kita dapat memahami mengapa ini semua terjadi, perasaan
kita tetap menolaknya. Inilah penderitaan yang sesungguhnya. Tidak,
bukan kelemahan fisik atau pun derita yang menerpa tubuh kita,
melainkan lintasan dalam perasaan dan hati kita sendiri.
Bagaimana kita dapat hidup dengan
situasi ini? Bagaimana kita dapat menghadapi gejolak perasaan kita
saat akal pun tak mampu untuk mengolahnya? Sebab sesungguhnya, ada
banyak anugerah yang telah kita terima tetapi semua itu masih tak
bisa kita pahami. Sebab hidup tidak semata hanya menikmati apa yang
ada, tetapi memikirkan apa yang gagal kita capai. Harapan-harapan
yang tak terlaksana. Kemampuan yang tak bisa kita luapkan. Dan kita
hanya dapat menunggu bersama jalannya waktu. Kita menua dengan cepat.
Dengan sangat cepat.
Seandainya kita hidup hanya berdasarkan
naluri. Seandainya kita hidup hanya dengan kekuatan fisik saja.
Tetapi tidak, kita hidup dengan dan bersama perasaan-perasaan kita
yang sering demikian dominan menguasai kita. Bahkan sering
mengalahkan akal dan pikiran kita. Dan itulah yang membuat seorang
manusia menjadi pusat dunianya sendiri. Itulah yang membuat seorang
manusia mampu untuk membuat terobosan dalam ketidak-mungkinan.
Membuat cahaya dalam kegelapan yang pekat.
Maka kita berpikir. Kita terus
berpikir. Bagaimana kita harus menghadapi dan menerima kehidupan ini.
Kehidupan yang kadang seakan tanpa harapan. Kehidupan yang kadang
seakan tanpa kebahagiaan. Kehidupan yang seakan sia-sia dan tak
bermakna. Namun terus berproses. Terus berjalan, waktu demi waktu.
Maka barangkali kita akan gagal meraih harapan itu. Maka barangkali
kita akan tercampak dalam kegagalan yang pahit. Tetapi, siapa yang
tahu masa depan? Siapa yang dapat memastikan hari esok?
Sebab itu, walau kita merasa kecewa
dalam menghadapi hidup ini, toh, selama kita masih bersamanya, kita
tetap punya kemampuan untuk menerobos kebuntuan yang sedang kita
hadapi. Dan walau kelak kita menyadari ketidak-mungkinan
keberhasilan, kita toh tetap dapat menikmati upaya kita untuk
menguasainya. Upaya yang mungkin sia-sia, tetapi siapa tahu apa yang
akan kita temukan di ujung jalan itu? Sebab selalu ada kemungkinan
yang lain. Dan selalu ada kejutan dalam setiap hari yang kita lewati
ini. Selalu ada kemungkinan yang lain selain dari hanya kegagalan.
Itulah sebabnya, sejarah tidak hanya
berisikan kegagalan tetapi juga kesuksesan. Itulah sebabnya hidup ini
menjadi punya arti bukan hanya karena ketidak-mungkinan tetapi justru
karena kemungkinan yang tak terduga. Sebuah keajaiban kecil yang
berdampak besar bagi manusia. Apa yang kita cari dalam hidup ini
mungkin kita sendiri tak mengetahuinya. Tetapi mari memastikan bahwa
kita akan mendapatkan harapan-harapan yang mengejutkan kita.
Kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam setiap langkah kita yang
terseok-seok saat menjalani hidup.
Kita tahu bahwa kita mungkin tidak
layak berada di sini. Kita mungkin merasa tidak mampu untuk berguna
menjalani keadaan kita sekarang. Tetapi kita masih hidup. Kita masih
ada. Dan selama kita ada dan kita hidup, kita masih dapat dan masih
punya waktu untuk berbuat sesuatu. Kita masih sanggup untuk membuat
perubahan. Dan walau kita kelak gagal, dampak upaya kita masih bisa
punya arti bagi kehidupan sesama kita. Bukankah itu tetap sebuah
kebahagiaan juga? Walau kita sendiri mungkin tidak menikmatinya.
Marilah hidup tidak hanya dengan
harapan dan kekecewaan tetapi juga bersama semangat dan upaya. Bahwa
kita ini adalah benih yang berproses, hidup dan mati demi untuk
kehidupan lain yang lebih berarti. Dengan perbuatan-perbuatan yang
berguna dan dapat menjadi teladan bagi sesama kita. Bahwa ada yang
lebih berguna selain dari keberhasilan saja. Ada yang jauh lebih
bermakna selain dari kebahagiaan dan kesenangan kita di dunia ini.
Semangat kita untuk menerima sekaligus mengubah kehidupan ini.
Perjuangan kita untuk menghadapi hidup yang seakan tanpa harapan.
Untuk itulah kita ada. Untuk itulah kita disini. Sekarang dan saat
ini.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati,
ia akan menghasilkan banyak buah.
(Yoh.
12:24)
Tonny Sutedja