26 Maret 2013

MASA LALU


Entah mengapa, ada orang yang mau melupakan masa lalunya. Seakan-akan masa lalunya sama sekali tak ada. Seakan masa lalunya sama sekali tak berarti baginya. Dan yang ada saat ini hanya sekarang. Padahal kita ada sekarang karena telah melewati waktu kemarin. Telah melalui waktu yang, sepahit apapun, selalu punya makna di hari ini. Paling tidak, kita dapat belajar dari waktu yang lewat. Dan tak seorang pun tanpa masa lalu. Tak seorang pun langsung ada sekarang dan hanya sekarang.

Dengan merobek kenangan, kita hanya berupaya untuk lupa dan bahkan dapat gagal untuk belajar hidup. Gagal untuk memperbaiki dan mengubah diri. Kekecewaan kita tidak tanpa arti. Kelemahan kita tidak tanpa guna. Segala apa yang telah kita lalui merupakan patok-patok kenangan akan kegagalan dan keberhasilan kita. Dan dapat dan sering membuat kita merenungi kehidupan kita dulu. Tentang siapa kita. Tentang bagaimana sikap kita. Tentang apa saja keinginan kita. Maka bila kenangan itu disobek dan dilupakan, kita akan menjadi sosok tanpa kenangan. Dan karena itu tanpa perkembangan menjadi lebih baik dari waktu yang telah kita lewati sebelumnya.

Maka bukankah lebih baik jika kita biarkan segala yang telah terjadi tetap tersimpan dalam sejarah hidup kita. Karena kita toh tak mungkin mengatakan tidak pada kenyataan yang telah berlangsung itu. Justru dari segala peristiwa yang telah menjadi sejarah itulah kita mampu dan harus bisa belajar untuk hidup. Untuk memperbaharui diri. Untuk makin mengubah diri. Untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Segala yang telah terjadi, biarlah terjadi. Kita tak mungkin bisa mengulang atau pun menghapusnya. Kita hanya bisa dan harus belajar dari padanya di masa sekarang demi masa depan yang lebih baik. Demi hari esok yang lebih menyenangkan.

Maka siapapun kita, seharusnya menyadari bahwa keadaan kita sekarang tak bisa lepas dari pengalaman hidup kita di hari kemarin. Kita mustahil menghapus apa yang telah menjadi kenangan. Walau pun sekuat apa kita berusaha, itu tetap hal yang mustahil. Bahkan dengan upaya untuk menghapus masa lalu itu, kita hanya hidup dengan kedok seakan-akan semuanya langsung ada. Seakan-akan dengan tidak memiliki masa lalu, beban kita akan jauh lebih ringan. Tidak. Sekeras apapun upaya kita untuk lupa hanya akan menciptakan ketakutan dalam diri kita. Ketakutan jika mungkin ada yang akan tahu. Ketakutan jika pada akhirnya kedok kita akan terbongkar. Ketakutan...

Upaya kita yang terbaik bukanlah dengan melupakan masa lalu kita, tetapi mengingatnya dan belajar darinya agar segala kesalahan dan kekecewaan dulu tidak terulang kembali. Agar kita tetap sadar akan diri kita. Hidup kita adalah sejarah milik kita yang melewati waktu-waktu keberadaan kita di dunia ini. Kitalah yang punya kekuasaan dan kekuatan untuk memperjuangkan hidup kita sendiri. Bukan orang lain. Tak perlu malu dengan apa yang telah terjadi. Tak perlu merobek semua kenangan dan membuangnya ke lupa sehingga menjadi sia-sia dan tak berguna. Mari belajar untuk hidup. Mari belajar untuk menerima diri kita apa adanya. Mari belajar dari masa lalu kita, memperbaiki diri sekarang, dan menuju masa depan yang lebih bermakna. Jangan hidup dengan kedok dan jangan pula hidup tanpa sejarah. Kita adalah kita. Kemarin, hari ini dan kelak. Karena percayalah bahwa Tuhan tidak menciptakan kita hanya untuk hari ini. Tuhan menciptakan kita dengan sepenuh kehadiran kita di dunia ini. Hiduplah dengan dan bersama kenyataan itu.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...