Peristiwa Paskah
sesungguhnya membuktikan kepada kita bahwa hidup ini bukan hanya soal
menang atau kalah. Bukan hanya soal berhasil atau gagal. Tetapi
intinya adalah perjuangan dan tekad kita melalui segala rintangan dan
tantangan, walau kita sadar bahwa kita mungkin takkan mampu
melaluinya. Pun tanpa mengurbankan orang lain langsung atau tidak.
Hingga akhir. Hingga tuntas. Memang, hidup ini adalah sebuah
perjuangan yang belum tentu kita menangkan, tetapi toh kita tidak
dapat dikalahkan selama kita mampu untuk tetap tabah dan pantang
menyerah menghadapinya.
Peristiwa Paskah juga selayaknya
mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak seharusnya mengejar tujuan
pada keberhasilan tetapi lebih dari itu, menjalani dengan berkarya.
Dengan bekerja saat demi saat. Siapa pun yang mematok hidupnya pada
tujuan kemenangan, pada akhirnya tak mampu menikmati hidupnya
sendiri. Tak mampu untuk bersyukur pada apa yang dimilikinya
sekarang. Dengan menjalani hidup saat demi saat, kita mungkin merasa
kecewa, dikhianati dan ditinggalkan bahkan oleh Tuhan, tetapi itu
bukanlah sebuah jalan putus asa walau pun kita sering harus
melaluinya, melainkan sebuah proses menuju kebangkitan jiwa. Menuju
kemuliaan Tuhan.
Peristiwa Paskah pada akhirnya mengajar
kita untuk tetap tabah menerima segala tantangan dan cobaan yang
sedang kita hadapi. Untuk tetap menjalani hidup kita apa adanya.
Untuk bersyukur pada segala yang kita alami sebagaimana pahit pun
adanya. Kegagalan belum tentu berujung pada kematian. Kekalahan belum
tentu merupakan sebuah kegelapan. Bahkan kehancuran masih tetap
memiliki berkas cahaya di ujungnya. Maka siapa pun yang sedang merasa
putus asa dalam hidup ini, belajarlah untuk bekerja. Belajar untuk
memahami. Belajarlah untuk mencintai. Belajarlah pada Kristus yang
telah mengurbankan segala-galanya. Demi kebangkitan mulia. Demi
Paskah yang akan kita rayakan. Selamat Paskah!
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar