Kata
hanya dapat ditulis dan dibayangkan tetapi tak mampu dan tak mungkin
sama dengan kenyataan yang sesungguhnya. Kadang kata dapat
dibayangkan jauh lebih atau bahkan kurang dari makna kata itu
sendiri. Demikianlah jika kita membaca kata gembira, kecewa atau
sepi, kita hanya bisa membayangkan bagaimana perasaan itu sesuai
dengan pengalaman diri kita sendiri, bukan pengalaman nyata dari sang
penulis. Tetapi bagaimana pun, kata-kata yang tertulis selalu dapat
mengajarkan kepada kita bahwa bukan hanya kita yang pernah atau
sedang mengalami apa yang tertulis itu walaupun pasti berbeda dalam
situasinya masing-masing.
Sebuah
tulisan, baik tentang pengalaman maupun tentang suatu peristiwa,
seorang penulis sering hadir bersama perenungannya tentang kehidupan
ini. Dengan demikian kita tahu dan paham bahwa selalu ada nuansa yang
berbeda bahkan dalam pengalaman yang mirip atau sama sekalipun. Dan
dari pemikiran itulah kita dapat mencoba memahami diri kita sambil
berusaha untuk memahami orang lain. Mencoba untuk mengenal
kepribadian kita sambil berupaya untuk mengerti kepribadian sesama.
Maka sebuah tulisan, terutama tulisan yang bertutur tentang
pengalaman hidup seseorang selalu dapat dijadikan cermin kehidupan.
Sebagai contoh sekaligus pelajaran. Memang hidup tidaklah sederhana
namun juga tidak perlu dipersulit dengan hanya menenggelamkan diri
dalam keakuan kita. Baca dan pahamilah. Lalu temukanlah diri kita
sendiri di dalam kata-kata yang mengalir itu.
Sebab
itu, bagiku sendiri, sebuah tulisan yang baik selalu dapat membuat
kita merenung dan menyadari kenyataan hidup. Selalu membuat kita
berpikir dan bertindak untuk berubah, menyesuaikan diri dengan
kenyataan. Karena kesadaran bahwa kita tidaklah sendirian. Kita
tidaklah istimewa. Juga tidak pernah menjadi yang paling. Sehingga
kita tidak perlu menyesali diri. Pun tidak usah membanggakan diri.
Yang kita butuhkan hanya kesadaran diri. Bahwa selalu ada nuansa
dalam setiap pengalaman seseorang dalam menyikapi sejarah hidupnya.
Dalam menghadapi peristiwa yang dialaminya sendiri-sendiri.
Maka
dalam kata selalu terkandung makna yang hanya kita bayangkan sesuai
dengan pengalaman hidup masing-masing tanpa pernah dapat disamakan
kepada setiap orang. Sebab itu, bagaimana pun, kata selalu hadir
bersama pengertian yang sama dalam kandungan yang berbeda. Dan itulah
makna tulisan, hadir untuk dipahami, direnungkan dan menjadi
pelajaran kehidupan. Setiap orang sama dalam kapasitas yang berbeda.
Maka jangan membuat sebuah tulisan menjadi keramat. Jangan pula
membacanya dengan bayangan yang tunggal dan kekal. Itu tidak akan dan
mustahil terjadi. Mustahil selama kita semua memiliki pikiran dan
pengalaman yang unik. Kita masing-masing. Dan jika kita tetap
melakukan itu, akhirnya kita akan kecewa karenanya. Dan akan gagal
memahaminya.
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar