20 April 2013

X


Pagi ini demikian dingin. Hujan turun dan terang belum juga tiba. Jalanan sepi, sesepi hatiku. Dan kunikmati keheningan sebelum fajar tiba, sebelum lalulalang kendaraan mengurainya. Suara rintik hujan dan hembusan angin tak mampu mengusir sepi yang menggigit jiwa ini. Entah mengapa, terasa ada sesuatu yang terasa lembut menyapa hatiku. Sesuatu yang demikian samar sehingga kadang hanya sayup-sayup menyentuh perasaanku. Keheningan memang selalu menimbulkan suatu yang intim saat kita berada bersamanya.

Hidup selalu memiliki faktor X dalam kesadaran kita saat kita berada dalam suasana hening. Dimana tak ada sesuatu yang mengusik renungan kita. Dan selama kita berani untuk menghadapi diri kita, berani untuk meninjau segala sikap dan perbuatan kita, maka kita akan menemukan kejujuran dalam nurani kita sendiri. Apa yang salah, apa yang benar dan bahkan apa yang kita ragukan, akan membuat kita berpikir betapa terbatasnya kemampuan kita. Betapa keinginan kita sering tak sejalan dengan kenyataan yang kita jalani. Tetapi memang begitulah adanya.

Kita semua hidup dalam kesendirian. Kita semua memiliki kesadaran dan sebab itu, tidaklah layak kita hanya meyakini sesuatu karena sesuatu itu sudah menjadi hal yang lumrah bagi orang banyak. Sebab kita tidak tahu, atau mungkin tidak sadar, betapa pun banyaknya manusia di dunia ini, masing-masing pasti memiliki pemikiran sendiri yang tak dapat dan tak mungkin dapat kita kenali secara utuh. Demikianlah diri ini hanya setitik noktah dalam alam kehidupan yang maha tetapi titik itu sesungguhnya adalah pusat dari kehidupan itu sendiri. Sebab tanpa kita, tanpa kesadaran yang kita miliki, sesungguhnya alam kehidupan hanya sesuatu yang hampa dan kosong.

Maka di pagi yang dingin ini, kala hujan turun mengusir kabut dini hari, aku menemukan diriku dalam keheningan yang demikian tenang. Dan damai. Segala pengalaman hidup, segala kenyataan yang ada, terasa hanya sayup-sayup dan makin menjauh dalam waktu yang lewat. Dan walau hidup ini terasa demikian meletihkan, ketika langkah-langkah yang kulalui setiap hari terasa demikian terseot-seot, ada sesuatu yang tetap menjadikan kita semua tetap ingin dan harus menjalaninya: Semangat. Hidup memang selalu memiliki faktor X yang tak mungkin kita tolak atau abaikan. Jadi hiduplah bersama kenyataan yang ada.

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...