Tahukah
kalian bahwa kondisi paling kelam justru terjadi sesaat sebelum fajar
tiba? Ketika sang surya belum lagi terbit tetapi cahaya
bintang-bintang mulai memudar. Dan udara paling dingin pun dirasakan
di saat yang sama. Ketika matahari belum tiba untuk memberikan
kehangatannya sementara bumi telah kehilangan kehangatan hari
kemarin. Ya, subuh adalah saat-saat terkelam dan terdingin yang
membuat udara mengembun menjadi tetesan air yang melekat di udara
terbuka. Pada dedaunan, pada rerumputan, pada kelopak bunga dan benda
apa saja yang ada di hamparan terbuka....
Hidup pun
demikian juga. Kesedihan, kepahitan, kekecewaan yang terburuk selalu
berada di saat dimana begitu banyak persoalan yang tak punya
penyelesaian, begitu banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab, begitu
banyak hal yang demikian membuat kita terpuruk bahkan sampai ke titik
perasaan putus asa demikian mengguncangkan hati. Di saat-saat
demikian, percayalah bahwa, memang banyak pertanyaan yang tak punya
jawaban, banyak masalah yang tak mungkin diselesaikan, banyak hal
yang mustahil dihindari. Yang dapat kita lakukan hanyalah dengan
tabah menerimanya, sabar melewatinya dan setelah itu, harapan baru
pun tiba. Fajar baru pun hadir. Sang surya pun terbit. Dan kita pun
dapat tersenyum bersamanya. Sebuah semangat baru....
Maka siapa
pun kita, bagaimana pun kondisi dan situasi yang telah dan sedang
kita alami, segelap apapun hidupmu, percayalah bahwa di saat-saat
demikian, itu berarti bahwa hanya sejenak lagi, ya hanya sesaat lagi,
sebuah harapan baru akan segera hadir. Cahaya baru akan terbit. Kita
hanya perlu menunggu. Kita harus sabar menanti. Dengan tabah. Dengan
teguh. Jangan menyerah dalam keputus-asaan. Tetapi berjuanglah dengan
waktu. Dengan sabar. Dengan percaya bahwa di titik dimana
ketidak-mungkinan kita untuk mampu menyelesaikan semua masalah yang
sedang kita alami, sejenak kemudian kita akan segera melihat sebuah
kemungkinan lain yang tak pernah kita duga. Tak pernah kita
bayangkan. Sebelumnya.
Sebab, sesaat
sebelum Yesus menyerahkan nyawa-Nya, sesaat sebelum Dia berseru
dengan nyaring: “Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
kegelapan memenuhi langit dan beberapa orang yang sedang menjaganya
malah datang memberi minum anggur asam dengan bunga karang yang
dicucukkan pada sebatang buluh dan beberapa lainnya malah berkata:
“baiklah kita lihat, apakah
Elia datang menyelamatkan Dia...”.
Dan kita tahu bahwa, ternyata tidak ada yang datang untuk
menyelamatkan-Nya. Keajaiban tidak hadir. Dan Yesus pun menyerahkan
nyawanya. Namun di saat itulah, seorang kepala pasukan dan para
prajurit berseru: “Sungguh, Ia
ini adalah Anak Allah”.
Setelah penderitaan. Setelah seolah-olah semua harapan sirna. Setelah
semua pertanyaan seolah-olah tidak terjawab. Setelah Dia ditinggalkan
sendirian menghadapi hidup-Nya. Dan Allah hanya bungkam. Hanya
bungkam.
Tetapi apakah
harapan sungguh telah mati? Apakah yang ada hanya kegelapan dan
penderitaan saja yang harus dihadapi? Apakah masalah yang sedang
dihadapi tidak dapat terselesaikan? Ya. Dan tidak. Ya,
masalah-masalah mungkin tidak punya penyelesaian.
Pertanyaan-pertanyaan mungkin tak bisa dijawab. Tetapi tidak, karena
harapan tidak pernah mati. Dan kita tidak tahu, ya kita tidak akan
tahu apa yang akan terjadi sejenak kemudian. Setelah waktu berlalu.
Setelah tiga hari lewat. Yesus pun bangkit. Dan kebangkitan-Nya
membawa satu jawaban tunggal: Manusia bisa dikalahkan tetapi tak
mungkin ditaklukkan. Persoalan mungkin gagal kita selesaikan tetapi
pasti mampu kita lewati. Dan saat itu, setelah semuanya berlalu, kita
akan sadar betapa sia-sianya semua perasaan putus asa kita. Kita
bahkan mampu untuk tersenyum. Bahkan tertawa riang....
Maka jika ada
banyak persoalan yang sedang melilit hidup ini, ada banyak peristiwa
yang sedang menimpamu, ada banyak pertanyaan yang seakan tak mampu
terjawab, tanggunglah semua itu dengan sabar. Dengan tabah. Karena
hanya sesaat lagi kita akan melihat fajar terang menyingsing. Hanya
sesaat lagi maka sang surya akan muncul. Bahkan, lebih dari semuanya,
nikmatilah kedinginan dan kegelapan itu dengan satu pengharapan: hari
sudah subuh. Sebentar lagi sang surya akan terbit. Dan cahaya dan
kehangatan baru akan membuat hidupmu bersinar kembali. Bersyukurlah
karena dapat hidup untuk mengalami semua itu. Alam ciptaan ini indah.
Sungguh indah....
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar