Hujan turun
dengan derasnya. Sekelompok kambing nampak berteduh di emperan sebuah
toko yang sedang tertutup. Dan hampir tak ada orang lewat di jalan
yang terasa lengang di siang hari itu. Sementara aku menangkap dan
menikmati momen tersebut, ada yang terasa demikian menggigit hatiku.
Di tengah udara yang dingin. Di antara derasnya hujan. Dan saat
jalanan terasa sangat lengang. Suasana tiba-tiba terasa akrab. Dekat
dan menyentuh rasaku. Sangat intim dengan jiwaku.
Pengalaman
hidup kita sebagai manusia yang mampu untuk merasakan sekaligus
merenungkan momen demi momen situasi yang sedang kita jalani
sesungguhnya merupakan realitas yang sangat menakjubkan. Dan kepekaan
kita dalam menikmati suasana itu adalah tanda keajaiban diri kita
sebagai insan yang mampu untuk berpikir. Sungguh, kita hidup di
antara dunia yang luas ini, di tengah lautan manusia yang ada, adalah
tetap dengan dan bersama keterasingannya masing-masing. Kesendirian
kita secara personal. Dan tak ada yang mampu untuk menyibakkan hal
itu. Tak ada dan tak seorang pun dapat. Kecuali kita sendiri. Kecuali
kita.
Maka sambil
menikmati derasnya hujan, sambil menyaksikan kesenyapan suasana di
sekelilingku, sambil mendengarkan sesekali embekan kambing-kambing
yang sedang bernaung menghindari cucuran air hujan di emperan toko
yang sedang tertutup rapat, tiba-tiba aku merasakan sebuah keakraban
dengan mereka.: betapa kami semua mencari aman dari basah kuyup. Kami
semua menghindari cucuran hujan yang sedang menderas. Kami semua
melindungi diri kami masing-masing. Tidakkah itu menakjubkan? Hidup
tetaplah hidup. Kami semua nyata. Sangat nyata.
Tonny
Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar