09 Agustus 2013

HUJAN

Hujan turun dengan derasnya. Sekelompok kambing nampak berteduh di emperan sebuah toko yang sedang tertutup. Dan hampir tak ada orang lewat di jalan yang terasa lengang di siang hari itu. Sementara aku menangkap dan menikmati momen tersebut, ada yang terasa demikian menggigit hatiku. Di tengah udara yang dingin. Di antara derasnya hujan. Dan saat jalanan terasa sangat lengang. Suasana tiba-tiba terasa akrab. Dekat dan menyentuh rasaku. Sangat intim dengan jiwaku.

Pengalaman hidup kita sebagai manusia yang mampu untuk merasakan sekaligus merenungkan momen demi momen situasi yang sedang kita jalani sesungguhnya merupakan realitas yang sangat menakjubkan. Dan kepekaan kita dalam menikmati suasana itu adalah tanda keajaiban diri kita sebagai insan yang mampu untuk berpikir. Sungguh, kita hidup di antara dunia yang luas ini, di tengah lautan manusia yang ada, adalah tetap dengan dan bersama keterasingannya masing-masing. Kesendirian kita secara personal. Dan tak ada yang mampu untuk menyibakkan hal itu. Tak ada dan tak seorang pun dapat. Kecuali kita sendiri. Kecuali kita.

Maka sambil menikmati derasnya hujan, sambil menyaksikan kesenyapan suasana di sekelilingku, sambil mendengarkan sesekali embekan kambing-kambing yang sedang bernaung menghindari cucuran air hujan di emperan toko yang sedang tertutup rapat, tiba-tiba aku merasakan sebuah keakraban dengan mereka.: betapa kami semua mencari aman dari basah kuyup. Kami semua menghindari cucuran hujan yang sedang menderas. Kami semua melindungi diri kami masing-masing. Tidakkah itu menakjubkan? Hidup tetaplah hidup. Kami semua nyata. Sangat nyata.


Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...