“Kalau dalam urusan percaya saja
anda tidak bisa, untuk apa anda hidup?”
“Tapi kalau menggunakan akal sehat
secara berlebihan, bisa-bisa keajaiban alam semesta ini ikut
terbuang.....”
(Life of Pi – Yann Martel)
Pernahkah kita menyadari bahwa setiap
malam akan diakhiri dengan tibanya pagi? Demikian pula pagi datang
yang akan disusul dengan siang lalu malam kembali? Ataukah kita hanya
menjalaninya hari-hari dengan kebiasaan yang sama tanpa kesadaran
betapa waktu berubah terus menerus sementara kita hanya dapat larut
bersamanya? Hari datang dan pergi. Namun kita sering terpaku dalam
pikiran serta perbuatan yang tetap dan tak berubah. Dan walau waktu
berganti, kita bertahan dengan kondisi kita yang sudah terasa aman
dan nyaman. Namun.....
Setiap pagi tiba, kita terbangun dan
memulai kegiatan sama seperti pagi yang telah lewat, dan merasa akan
tetap demikian di pagi-pagi kemudian. Kita menjalani hidup ini sesuai
dengan apa yang telah dan menjadi kebiasaan kita setiap hari. Setiap
perubahan sering membuat kita menjadi tertekan dan merasa salah.
Setiap perubahan menimbulkan perasaan jengkel atau kecewa. Namun,
apakah kita tak pernah sadar bahwa malam pasti akan menuju pagi dan
pagi pasti akan kembali ke malam?
Begitulah, kita sering hidup hanya
dengan apa yang ada dalam pikiran dan kebiasaan kita tanpa
memperhitungkan kemungkinan yang lain dari lingkungan yang dapat atau
pasti lain daripada pola kehidupan kita. Setiap pagi, saat kita
terbangun, kita merasa pasti bahwa hari akan mengikuti gaya hidup
kita, pola pikir kita, kebiasaan-kebiasaan kita, sehingga kita
cenderung untuk menolak setiap perubahan yang bisa saja terjadi dari
situasi lingkungan yang ada di sekitar kita. Dan kita enggan untuk
memikirkan betapa sesungguhnya setiap saat hidup dapat dan pasti
selalu berubah yang sering tidak sesuai dengan cara pandang kita
terhadapnya.
Kebiasaan membentuk hidup ini menjadi
sebuah kepastian, kebenaran mutlak, padahal jika kita jujur dan mau
menyadari hidup ini, dapatkah kita memastikan bahwa saat pagi kita
tiba masihkah kita akan menikmati malam hari juga? Sesungguhnya kita
tidak tahu dan tidak akan tahu. Setiap saat hidup dapat berubah
dengan mendadak. Setiap saat yang kita jalani sungguh memiliki
perubahan yang sering tidak dapat kita perkirakan dalam pikiran kita.
Hidup berlangsung tidak hanya dalam nalar kita tetapi juga dengan
segala nuansa yang tak terduga dan bahkan sering bertentangan dengan
cara pandang kita.
Maka kita harus sadar bahwa, walau
waktu selalu berganti dalam siklus yang tetap dan pasti, kita sendiri
tidak memiliki kemampuan untuk memastikan segala sesuatu bagi kita
juga akan tetap sama. Dalam satu hal, kita dapat dan harus percaya
bahwa hidup ini selalu akan berubah setiap saat. Sebab itu, keindahan
dari hidup ini sesungguhnya bukan berada pada segala rancangan dan
keinginan yang ada di pikiran kita tetapi justru pada banyaknya
kemungkinan tak terduga yang dapat terjadi setiap saat, kemungkinan
yang barangkali bahkan sama sekali tak pernah kita duga dan pikirkan
sebelumnya. Dan disanalah hidup menghasilkan rasa takjub. Setiap
perubahan seharusnya menjadi keajaiban alam semesta dan bukannya
mengganggu kemapanan kebiasaan kita.
Kita hidup di
dunia yang berubah setiap saat. Pagi menuju malam. Malam menjadi
pagi. Perubahan. Tak ada yang tetap. Hidup pun demikian adanya.
Karena itu dia menjadi indah. Dia menjadi menakjubkan. Maka siapapun
kita, apapun yang kita alami, bagaimanapun keadaan kita, percayalah
bahwa hidup ini takkan pernah sama. Dan takkan dapat tetap sama.
Setiap saat, setiap waktu, perubahan dapat terjadi. Sebab itu,
sesekali, kita lupakan sejenak akal sehat kita. Sesekali, kita
rengkuh perasaan kita. Sesekali, kita harus percaya pada naluri kita.
Sesekali, hiduplah di luar garis. Sebab semuanya itu dikaruniakan
kepada kita bukan tanpa sebab. Bukan tanpa manfaat. Hidup ini
anugerah. Bukan kutukan. Percayalah.
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar