Di dunia ini,
ada banyak hal yang dapat membuat kita merasa risau namun tak berdaya
untuk mengatasinya. Kita tahu bahwa ada banyak masalah, kita sadar
bahwa ada banyak persoalan dan pertanyaan yang mengusik pikiran.
Namun tanpa jalan keluar. Serta tanpa jawaban sama sekali. Tetapi
dalam ketidak-berdayaan kita untuk dapat menyelesaikan atau bahkan
untuk menghindarinya, kita hanya bisa pasrah menerima dan menjalani
hidup kita apa adanya. Sebagaimana mestinya.
Maka siapa
pun kita, dimana pun kita, bagaimana pun kita, dibutuhkan kesadaran
akan keterbatasan kita dalam menjalani hidup ini. Musibah, bencana
dan kekejaman terjadi dimana-mana. Tetapi bagaimanakah keadaan kita
sekarang? Saat ini? Mungkin saat kita sedang membaca renungan ini,
kita sedang duduk dengan kopi hangat di samping kita, di atas meja
kecil dalam udara yang nyaman. Mungkin saat ini kita sedang berbaring
dengan nyaman sambil mendengarkan lagu “what a wonderful day”
yang indah dari Louis Amstrong. Ya, semua mungkin saja.
Hidup memang
punya semua kemungkinan, baik yang dapat kita bayangkan dan kita
pikirkan maupun yang tidak. Dan setiap kemungkinan memang sering
menyembunyikan kejutan-kejutan yang dapat membuat kita terpana.
Terkejut dan merasa sedih atau pun gembira. Sebab memang demikianlah
kenyataan sehari-hari yang kita alami. Hidup adalah kenyataan yang
kadang sangat pahit tetapi pun tak jarang terasa amat manis menyentuh
jiwa. Dari semuanya itu, yang dapat kita lakukan hanyalah menerima
dan menjalaninya sebagaimana dia terjadi. Sebagaimana adanya.
Dan itulah
tantangan yang harus kita terima dan kita hadapi setiap hari. Sebuah
tantangan yang menyadarkan kita bahwa kita ada dan tidak hanya hidup
di alam dongeng saja. Dan sebagaimana dengan semua kemungkinan yang
tidak pasti tetapi selalu memiliki harapan, setiap tantangan juga
akan selalu memiliki peluang di saat semuanya dapat kita jalani
dengan baik. Walau sering tertatih-tatih, letih dan mendekati putus
asa, kita harus tetap memiliki semangat untuk berjalan menempuh semua
itu. Tak ada badai yang tak berlalu. Tak ada kemarau yang berakhir.
Hidup selalu punya banyak hal untuk dinikmati. Disyukuri. Selama kita
masih memiliki semangat. Selama kita tetap percaya kepada
kemungkinan.
Ingatlah
bahwa kita ini bukanlah robot yang hanya dapat menjalankan program
yang telah ditanam secara permanen dalam otak kita. Kita bukanlah
benda mati, bukan hanya batu-batu yang tak bernyawa dan bisu tak
berdaya. Kita hidup. Kita berpikir. Kita dapat merasakan semua
penderitaan dan kesenangan yang sedang kita alami. Sebab itu, setiap
hari, setiap saat kala kita rubuh dikalahkan dan gagal dalam apa yang
sedang kita perjuangkan, bangkit dan percayalah bahwa hidup memang
seharusnya demikian. Sebab kita tidak hidup sendirian. Kita hidup
selalu dalam keterkaitan dengan orang lain, sesama kita, lingkungan
kita, alam semesta raya kita.
Lihatlah, pernahkah kita menyaksikan
panorama fajar yang sama persis setiap pagi? Dapatkah kita menemukan
panorama senja yang tidak berbeda setiap sore? Tidak! Sebuah
peristiwa berlalu dan dia takkan kembali persis sama di saat yang
berbeda. Hiduplah. Percayalah pada semua kemungkinan. Maka kita tidak
akan terkalahkan. Tidak akan pernah terkalahkan. Bersyukurlah pada
semangat yang dapat kita rasakan setiap hari. Bersoraklah pada segala
kemungkinan yang demikian tak pasti itu. Itulah tanda bahwa kita
hidup. Tanda kita ada. Dan tidak kenal menyerah. Hidupilah hidupmu.
“What a
wonderful world.......”
Tonny
Sutedja