Haruskah aku bersedih ketika
Warna malam semakin kelam
Dan duka hati kian menggigit
Rama-rama terbang tinggi
Untuk dilalap burung laying
Di entah titik mana luas langit
Maut yang sedemikian akrab
Namun tak terduga di mana-entah-kapan
Karena toh takkan kudengar lagi suaramu
Hujan rintik membasah bumi, jatuh
Ke atas gerakan daun menghijau
Lantas tinggal dalam hening
Kabut tiba dalam sapuan putih di
Atas kanvas alam. Bagaikan sebuah
Refleksi samar pada riwayatku
Gelombang lut menggoyang rakit
Langit senja mengandung rindu
Sukma bermandikan sepi
Lamunan berlabur kenangan
Dulu
Haruskah aku bersedih ketika
Impian semakin membeku
Dan nyanyian jiwa kian mengabur
Mei,
Menatap hari dari balik
Keremangan senja serupa dengan
Memintal benang kusut yang lepas
Dari jentera kehidupan yang berpusing
Terus
Karena hidup
Yang kita susuri ini
Dipenuhi beragam muslihat laku
Kita lakoni
Terus
Sungguh, di sepanjang kaki lima
Waktu, kuhadang kau dengan Tanya
Dan rindu
Tanpa kata
Tanpa kata
Tonny Sutedja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar