25 Januari 2008

SUATU SENJA DI MALINO

Adapun ketika langit memerah

Tak ada suara berbunyi riuh

Waktu lewat dengan diam

Kita merenung menyambut malam


 

Dulu, semasih pagi

Telah kita susun kata

Satu per satu

Menjadi kalimat indah

Sambil menyeruput sari markisa

Kita bicarakan masalah haus

Lalu menertawai diri

Atas segala ironi ini


 

Ternyata hidup tak juga tuntas

Ocehan kita pun tetap sama

Bicara dan bicara dan bicara

Sementara kita tak pernah merasa haus


 

Tetapi pantaskah kita hanya diam?


 

Langit memerah, sebentar lagi gelap

Setelah puas menertawai kebodohan diri

Kita duduk dan mengharap

Agar ketakberdayaan itu segera usai


 

Tonny Sutedja

Tidak ada komentar:

HIDUP

    Tetesan hujan Yang turun Membasahi tubuhku Menggigilkan Terasa bagai Lagu kehidupan Aku ada   Tetapi esok Kala per...